SOLOPOS.COM - Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).(Istimewa/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Jelang akhir pekan, Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi cenderung tertekan pada perdagangan akhir pekan, Jumat (8/9/2023), di tengah pelemahan rupiah dan data ekonomi.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pada akhir pekan pola gerak IHSG pasca rilis data perekonomian cadangan devisa terlihat masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar. Adanya risiko tekanan terlihat semakin besar di tengah minimnya sentimen.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“IHSG juga dipengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah yang masih cukup fluktuatif dengan kecenderungan pelemahan,” paparnya dalam publikasi riset.

Hari ini, William memprediksi IHSG cenderung melemah terbatas dalam rentang 6.888-7.082. Rekomendasi saham pilihannya adalah INDF, BBCA, JSMR, BBNI, AKRA, SMGR, ASRI, TBIG. IHSG ditutup melemah 0,59 persen ke level 6.954,80 pada perdagangan Kamis (7/9/2021).

Saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBRI, BMRI, dan ASII ditutup turun, sedangkan saham GOTO hingga AMMN justru melesat pada akhir perdagangan.

Kapitalisasi pasar IHSG naik ke Rp10.302 triliun, dari sebelumnya Rp10.349 triliun. Terdapat 210 saham menguat, 322 saham berakhir di zona merah, dan 220 saham stagnan.

Komoditas Saham emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) masuk jajaran top losers dengan turun 8,06 persen ke level Rp2.280. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga menjadi salah satu saham yang terjun ke zona merah sebesar 2,24 persen atau setara Rp5.450 per saham.

Selain BBRI, saham BMRI juga turun 2,89 persen ke level Rp5.875 dan saham ASII ikut turun 1,92 persen ke level Rp6.400.

Sementara itu, saham MEDC yang sebelumnya naik tinggi, kemarin ditutup melemah 4,35 persen ke level Rp1.320. Saham yang menguat adalah saham BBCA yang naik 0,27 persen ke level Rp9.175, GOTO naik 3,30 persen ke level Rp94, dan AMMN yang naik 3,85 persen ke level Rp5.400. Begitu juga dengan saham ADRO yang naik 0,35 persen ke level Rp2.880 dan saham BUKA yang naik 3,39 persen ke level Rp244 per saham.

Riset Pilarmas Investindo Sekuritas sebelumnya mengatakan Indeks IHSG dan bursa regional Asia berada di zona merah akibat rilis data neraca perdagangan China yang mengalami penurunan surplus.

Merujuk dari General Administration of Customs China surplus perdagangan Negeri Tirai Bambu ini merosot menjadi US$68,36 miliar pada Agustus 2023 dari sebelumnya US$80,6 miliar.

“Pasar memandang kondisi ini tentunya memberikan cerminan keadaan ekonomi global. Sentimen lainnya pasar masih dibayangi kekhawatir akan suku bunga tetap tinggi lebih lama,” tulis Pilarmas Sekuritas, Kamis (7/9/2023).

Sementara dari dalam negeri, sentimen datang dari cadangan devisa Indonesia bulan Agustus 2023 yang menurun. Rupiah ditutup melemah 0,22 persen atau 33 poin ke posisi Rp15.328 di hadapan dolar AS kemarin. Sementara itu, indeks dolar terpantau menguat 0,11 persen ke posisi 104.932.

Rupiah melemah setelah Bank Indonesia mengatakan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2023 sebesar US$137,1 miliar. Angka itu turun tipis dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2023 sebesar US$137,7 miliar.

Penurunan posisi cadangan devisa tersebut disebabkan terpengaruh oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Sebelumnya, IHSG pada Kamis (7/9/2023) sore ditutup melemah mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 41,14 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.954,81. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,71 poin atau 0,80 persen ke posisi 959,47.

“Dari sisi sentimen, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan Asia yang cenderung terkoreksi, ditambah dengan adanya rilis data China, di mana neraca perdagangannya yang terkontraksi,” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta, Kamis, seperti dilansir Antara.

Dari dalam negeri, rilis data cadangan devisa (cadev) juga cenderung menyusut ke US$137,1 miliar, ditambah nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.218.707 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,23 miliar lembar saham senilai Rp10,93 triliun. Sebanyak 210 saham naik, 322 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia Senin sore antara lain, indeks Nikkei melemah 249,89 poin atau 0,75 persen ke 32.991,10, indeks Hang Seng melemah 247,91 poin atau 1,34 persen ke 18.202,07, indeks Shanghai melemah 35,73 poin atau 1,13 persen ke 3.122,35, dan indeks Strait Times melemah 3,71 poin atau 0,12 persen ke 3.226,59.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya