SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi berpeluang menguat ke posisi 6.820 pada perdagangan hari ini, Jumat (26/5/2023).

Tim Analis MNC Sekuritas menyebutkan pada perdagangan kemarin IHSG ditutup terkoreksi 0,6 persen ke 6,704 dan telah mengenai target koreksi.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Saat ini posisi IHSG diperkirakan masih berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [iii] dari wave C, selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.656 sebagai supportnya, maka koreksi IHSG akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali untuk menguji area 6.772-6.820,” kata mereka dalam riset harian, Jumat (26/5/2023) seperti dilansir Bisnis.

Meski demikian, investor harus mewaspadai apabila IHSG menembus area supportnya, maka akan membawa IHSG ke rentang 6.612-6.622 untuk membentuk wave c dari wave (y) dari wave [ii] pada label merah.

Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi memiliki level support di 6.657, 6.587 sementara itu level resistance di 6.772, 6.820. Adapun beberapa rekomendasi saham MNC Sekuritas antara lain adalah BIRD, ERAA, MEDC, dan TOWR.

Sebelumnya, IHSG pada Kamis (25/5/2023) sore, ditutup melemah seiring belum adanya kesepakatan terkait negosiasi pagu utang Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup melemah 41,57 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.704,23. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,65 poin atau 0,62 persen ke posisi 941,82.

“Sentimen dominan masih terkait risiko gagal bayar utang pemerintah AS jelang deadline 1 Juni mendatang, menyusul masih deadlock-nya negosiasi antara Pemerintah AS dengan Kongres AS,” ujar Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis seperti dilansir Antara.

Bahkan, lanjut Nicodimus, lembaga rating Fitch sudah mengeluarkan pernyataan bahwa rating AS saat ini walaupun AAA, namun diberikan status dalam pengawasan, yang mana situasi serupa pernah dikeluarkan oleh Fitch pada 2011 lalu.

Dari domestik, Nicodimus menyebut rilis Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) sudah diproyeksikan oleh pasar, sehingga tidak terlalu menggerakkan pasar.

Sebagaimana diketahui, BI kembali mempertahankan suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dipimpin oleh sektor transportasi & logistik yang naik sebesar 1,40 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik 0,46 persen dan 0,34 persen.

Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu sektor energi turun paling dalam minus 1,97 persen, diikuti sektor industri dan sektor teknologi yang masing-masing turun minus 1,49 dan minus 1,38 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PSDN, PICO, SAGE, PTIS dan CHIP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni HAJJ, BAJA, HILL, GTRA, dan LAJU.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.216.889 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,16 miliar lembar saham senilai Rp9,21 triliun. Sebanyak 226 saham naik, 304 saham menurun, dan 213 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya