SOLOPOS.COM - Acara EIGER Mountain & Jungle Course (MJC) di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, Minggu (24/9/2023) hingga Minggu (1/10/2023).(Istimewa).

Solopos.com, SEMARANG — EIGER Adventure (EIGER) sebagai brand penyedia perlengkapan luar ruangan memiliki agenda tahunan bertajuk EIGER Mountain & Jungle Course (MJC).

Kelas dasar untuk penjelajahan gunung dan hutan ini telah memasuki tahun ke-16 penyelenggarannya. Kali ini, acara digelar di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Perjalanan ekspedisi menyusuri bentang alam gunung dan hutan Indonesia yang begitu luas, membutuhkan persiapan yang matang.

Mulai dari perlengkapan dan perbekalan, perencanaan perjalanan, navigasi darat, pertolongan medis pada keadaan gawat darurat, hingga urusan bertahan hidup jika terjadi hal-hal tak terencana di alam terbuka.

General Manager Marketing EIGER, Jason Edward Wuysang, menyampaikan, sejak pandemi berakhir, terjadi peningkatan aktivitas masyarakat Indonesia untuk berkegiatan di alam bebas.

EIGER pun membantu pengguna produk EIGER agar tetap aman dan nyaman menjelajahi Indonesia.

“Agenda tahunan MJC 2023, EIGER mengajak siapapun untuk keluar dari zona nyamannya. Mempelajari pengetahuan dan keterampilan sikap hidup di alam terbuka, mengasah kemampuan tanpa mengabaikan alam, mengenal dan menjaga keindahan alam Indonesia,” kata Jason.

Rangkaian acara MJC Tahun 2023 akan berlangsung mulai, Minggu (24/9/2023) hingga delapan hari berikutnya yakni, Minggu (1/10/2023). Momen ini mempertemukan puluhan penggiat alam bebas dari seluruh Indonesia.

Galih Donikara selaku Penanggung Jawab EIGER MJC 2023 mengatakan, Peserta berasal dari Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.

Dari total 879 peserta yang mendaftar, telah disaring menjadi 80 peserta terpilih, termasuk jurnalis, juga influencer social media yang khusus diundang untuk mengasah keterampilan penjelajahan di alam bebas.

“Tujuan dari acara ini, puluhan peserta akan mendapatkan berbagai materi dan pelatihan tentang merancang suatu ekspedisi dan petualangan di alam terbuka. Materinya berupa manajemen perlengkapan dan perbekalan, zero waste adventure, dokumentasi ekspedisi, membangun jaringan komunikasi, navigasi darat, penanganan medis kala darurat, sampai urusan survival,” kata Galih.

Setelah materi di kelas selama empat hari, pada hari ke-lima sampai hari ke-tujuh, peserta akan melakukan pergerakan ekspedisi sesungguhnya menuju ke Puncak Gunung Merbabu.

Semuanya dibagi dalam empat tim berbeda yang akan mendaki melalui empat jalur pendakian Gunung Merbabu, yakni Jalur Wekas, Jalur Thekelan, Jalur Suwanting, dan Jalur Selo.

Seluruh proses pendakian akan menerapkan pengetahuan ekspedisi yang telah dipelajari sebelumnya di dalam kelas.

“Kombinasi antara berbagai materi ekspedisi, simulasi sampai pergerakan ekspedisi menuju puncak Merbabu diharapkan membawa pengalaman berharga bagi peserta. Ilmu dan pengalamannya pun dapat disebarkan ke kawan-kawan petualang lain. Semoga setiap ekspedisi yang dijalankan tetap aman dan nyaman, tanpa mengabaikan alam, apalagi merusak alam,” tambah Galih.

Pertemuan empat tim di Puncak Merbabu akan ditutup dengan pengibaran bendera Merah Putih di Puncak Syarif Gunung Merbabu. Setalah itu, tim akan turun kembali ke basecamp.

“Hari terakhir pada Minggu [1 Oktober 2023] peserta akan melakukan penyusunan laporan ekspedisi, evaluasi dan upacara penutupan, lalu kembali ke kota masing-masing,” pungkas Galih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya