SOLOPOS.COM - Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) merupakan salah satu proyek ikonik yang ditangani PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). (Istimewa/WSBP)

Solopos.com, SOLO — PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) merupakan perusahaan manufaktur beton precast, readymix, dan jasa konstruksi terkemuka di Tanah Air.

Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2014 ini, telah menyuplai dan membangun sejumlah proyek ikonik, antara lain
Jalan Tol Bali Mandara yang merupakan jalan tol pertama di Indonesia yang dibangun di atas laut serta memiliki jalur motor sendiri, LRT Palembang, Jalan Tol Layang MBZ dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Belum lama ini salah satu anak perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tersebut membangun Masjid Raya Sheikh Zayed, yang kini menjadi kebanggaan warga Solo.

President Director WSBP, FX Poerbayu Ratsunu, membenarkan bahwa Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo merupakan salah satu proyek ikonik yang disuplai WSBP.

Selain itu WSBP juga terlibat dalam proyek jalan tol yang menghubungkan Wilayah Bekasi, Jawa Barat dengan wilayah DKI Jakarta, yaitu Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang membentang dari wilayah Kampung Melayu melewati sepanjang Kali Malang, Jakarta Timur sampai Jalan Raya Ganda Agung, Bekasi Timur.

“WSBP juga mengerjakan balance cantilever di Jl. D. I. Panjaitan untuk Tol Becakayu,” kata pria yang akrab disapa Banu saat berbincang dengan Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo, di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo belum lama ini yang disiarkan di Youtube Espos Indonesia.

Baca Juga: Bangun Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, WSBP Suplai Readymix Bermutu Tinggi

Selain proyek di dalam negeri, WSBP juga terlibat sejumlah proyek di luar negeri seperti suplai tiang pancang bundar/spun pile ke Myanmar, hingga akan segera menangani proyek di Sudan Selatan.

Untuk proyek di Myanmar, WSBP menyuplai produk untuk proyek pelabuhan yaitu Thilawa Shipyard Myanmar. Melalui proyek ini, perusahaan masih memiliki peluang untuk mendapatkan seksi lanjutan pada pekerjaan proyek ini ke depannya.

VP of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto mengatakan proyek di Sudan Selatan merupakan proyek pembangunanan jalan yang dikerjakan bersama induk perusahaan.

“Tahun ini Sudan Selatan dulu. Selanjutnya di Timur Leste juga ada beberapa proyek. Perolehan kontrak luar negeri ini kami dapat seluruhnya dari Waskita,” kata Fandy dalam keterangan resmi, Selasa (12/4/2022) seperti dilansir trenasia.

Baca Juga: Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru Senilai Rp1,41 Triliun

Dengan sederet pencapaian itu WSBP memiliki target sebagai world class company dengan mengusung visi menjadi partner terpercaya dalam industri beton terintegrasi, konstruksi dan modular di Indonesia.

Guna mendukung kemajuan perusahaan dalam pengerjaan proyek-proyek tersebut, WSBP diperkuat dengan Sertifikasi tersebut di antaranya ISO 9001: 2015 terkait Quality Management System, 14001:2015 mengenai Environment Management System, ISO 45001:2018 mengenai Occupational, Health and Safety Management System, ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan, Sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ISO 19650:2018-1 & ISO 19650:2018-2 Kitemark tentang Sistem Manajemen Building Information Modelling (BIM) dan ISO 27001:2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Dari sisi kinerja perusahaan, Director of Finance WSBP Asep Mudzakir mengungkapkan 2022 merupakan fase perbaikan dan pemulihan seiring dengan berhasilnya PKPU yang dicanangkan emiten berkode WSBP ini.

“Jadi memang terkait dengan kontrak baru direncanakan di sekitar Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun, pendapatan usaha ditargetkan di sekitar Rp 1,8 triliun – Rp 2,2 triliun, sementara laba kotor Rp 300miliar-Rp 400 miliar pada akhir 2022,” jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (5/10/2022) seperti dilansir Bisnis.

Baca Juga: Rel Layang Joglo Solo: Pilar-Pilar Penyangga Sudah Terpasang di Selatan Simpang

Dia menjelaskan WSBP melanjutkan strategi transformasi dan berupaya meningkatkan produktivitas dan manajemen likuiditas yang baik agar target yang dicanangkan bisa tercapai. Karena fokus 2022 restrukturisasi, belanja modal dicanangkan tidak signifikan atau sebesar Rp 30 miliar-Rp 40 miliar. Kebutuhan belanja modal tersebut guna perbaikan dan perawatan peralatan.

Manajemen optimistis bahwa WSBP memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023. Hal ini didukung dengan adanya kenaikan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,75% menjadi Rp 392 triliun.

Lalu adanya sinergi intra Grup Waskita Karya, di mana WSBP menyuplai beton prioritas bagi proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh Waskita khususnya proyek Penyertaan Modal Negara (PMN).

Selain itu, peningkatan pasar retail yang diproyeksikan meningkat lebih dari 50% khususnya dari segmen produk readymix. Lalu market leader industri beton, di mana WSBP masih kokoh sebagai salah satu market leader industri manufaktur dengan kapasitas produksi besar.

WSBP juga menargetkan peningkatan potensi pasar dari proyek BUMN dan pemerintah seiring dengan kebijakan peningkatan kandungan dalam negeri, dan adanya peluang proyek pembangunan infrastruktur di IKN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya