SOLOPOS.COM - ilustrasi (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Startup vertikal e-commerce, JD.ID, menutup layanan logistik miliknya, JDL Express Indonesia seusai sebelumnya sempat dua kali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 2022.

Berdasarkan laman resmi JDL EXpress, Senin (23/1/2023), layanan ini ditutup sejak Minggu (22/1/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

JDL Express pun mengatakan bagi konsumen yang terkendala pengiriman paket masih dapat menghubungi Customer Experience JDL.

“Apabila terdapat kendala dengan pengiriman paketmu, silakan hubungi Customer Experience kami,” ujar JDL Express Indonesia.

Adapun, logistik e-commerce ini semenjak awal tahun baru telah menghentikan pendaftaraann konsumen baru. Penutupan logistik ini pun berselang dua bulan setelah JD.ID melakukan pemangkasan kedua pada 2022.

JD.ID diketahui juga telah menutup sejumlah toko offline, Welio, di beberapa mal di Jakarta. Selain itu, stok barang kebutuhan pokok di aplikasi juga terlihat kosong sejak awal 2023.

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, Senin (23/1/2023), gerai Welio di Citiwalk Sudirman dan Kota Kasablanka sudah berhenti beroperasi dari beberapa bulan lalu.

Sementara, stok kebutuhan pokok di aplikasi JD.ID seperti beras, minyak goreng, hingga mi instan terpantau kosong. Beberapa pengguna juga menanyakan soal kepastian barang tersebut stok ulang, tetapi admin aplikasi tersebut belum dapat memastikan ketersediaan kembali.

Bisnis.com berupaya mengkonfirmasi dan menanyakan alasan banyak barang yang mengalami kekosongan stok. Namun, pihak JD.ID enggan untuk memberikan tanggapan.

Logistik milik e-commerce ini semenjak awal tahun baru telah menghentikan pendaftaraan konsumen baru. Penutupan logistik ini pun berselang dua bulan setelah JD.ID melakukan pemangkasan kedua pada 2022.

Sepanjang 2022, JD.ID melakukan pemangkasan selama dua kali pada Mei dan November 2022. PHK kedua tersebut dinilai sebagai langkah perusahaan menghadapi perubahan bisnis.

Penghentian ini juga dikaitkan kepergian JD.ID dari Indonesia, sebelumnya ada kabar bahwa e-commerce raksasa asal China, JD.com yang juga merupakan induk dari JD.ID yang mempertimbangkan untuk mundur dari pasar di Indonesia dan Thailand.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengatakan langkah efisiensi ini diambil perusahaan sebagai menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat belakangan.

“Salah satu Langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan,” ujar Setya, Selasa (13/13/2022) seperti dilansir Bisnis.

Penghentian ini juga dikaitkan kepergian JD.ID dari Indonesia, sebelumnya ada kabar bahwa e-commerce raksasa asal China, JD.com yang juga merupakan induk dari JD.ID yang mempertimbangkan untuk mundur dari pasar di Indonesia dan Thailand.

Dilansir dari South China Morning Post, Kamis (1/12/2022), alasan JD.com berencana mundur dari kedua pasar terbesar di Asia Tenggara dikarenakan ingin mempertajam fokusnya untuk mengurangi kerugian di wilayah tersebut dan memperkuat operasi di pasar dalam negerinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya