SOLOPOS.COM - SPBU Jurug menjadi sepi karena tidak ada stok solar, padahal lokasinya bersebelahan dengan Solo Safari dan tepat di perbatasan Solo-Karanganyar. (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, SOLO — Pengawas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jurug, Edy Kistoro, mengajukan penambahan kuota solar ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta ke Pertamina pusat sejak, Minggu (22/5/2023).

Menyusul kuota solar mereka yang habis sejak sepekan lalu. Padahal, mereka bersebelahan dengan lokasi wisata Solo Safari.

Promosi Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%

Edy mengakui memang ada pengurangan kuota solar yang drastis dibandingkan 2022. Angkanya yakni sebanyak 3.145 kilo liter (kl) per tahun turun menjadi 1.551 kl per tahun atau turun kurang lebih 60%.

Sementara, jatah 1.551 kilo liter tersebut habis dalam waktu lima bulan atau sepekan lalu.

“Masalahnya lokasi di dekat wahana Solo Safari, pengunjung wahana terutama rombongan bus kesulitan mencari solar. Kuota sekecil ini jelas kurang mencukupi,” ujar Edy saat ditemui Solopos.com di kantornya, Minggu (28/5/2023).

Sebelum kuota solar habis sejak awal 2023, SPBU Jurug hanya melayani penyaluran solar sebanyak tiga hingga empat kendaraan per hari. Pada 2022 mereka hanya dapat menyalurkan sembilan kendaraan per hari.

Edy mengkhawatirkan sopir bus pariwisata maupun yang melewati jalan raya Karanganyar-Solo kesulitan mencari solar. Dia mengatakan banyak sopir bisa mencari solar ke SPBU Palur, Karanganyar, yang merupakan SPBU terdekat.

Namun, area parkir mobil dan bus di sebagian jalan depan pintu masuk Solo Safari membuat manuver kendaraan cukup terbatas.

Edy berpendapat kejadian ini terjadi karena ada pengalihan kuota. Dia juga yakin ada SPBU lain yang mengalaminya tetapi tidak berdampak cukup serius kepada lingkungannya karena masih dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia juga memastikan habisnya kuota solar di SPBU Jurug juga bukan karena kenakalan operator yang menyalurkan BBM lebih sedikit dari nominal yang dibayarkan masyarakat.

“Dalam setahun terakhir tidak ada keluhan dari konsumen dan SPBU rutin mengikuti Uji Tera dari Badan Metrologi setiap tahunnya,” kata dia.

Pantauan Solopos.com, di depan dispenser pengisian solar SPBU Jurug diberi pengumuman BBM masih dalam perjalanan.

Terpisah, Sales Branch Manager Pertamina Kota Solo, Arthur Kemal, mengakui kelangkaan kuota solar yang dialami oleh SPBU Jurug.

Hal itu dia sampaikan saat ditemui Solopos.com dalam acara pembukaan Vespa Day Pertamina Patra Niaga bersama Solo Mods Day 2023 di SPBU Manahan Solo.

“Kami  masih upaya mengajukan penambahan kuota ke BPH Migas dan sudah diproses mereka. Jika disetujui maka akan ada penyaluran kembali ke SPBU Jurug,” ujar Arthur kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya