SOLOPOS.COM - Seorang petugas menunjukkan penggunakan Mandiri EDC Android. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–Operator seluler akan memadamkan jaringan 3G pada tahun ini. Perbankan mengaku pemadaman jaringan 3G tidak akan mengganggu transaksi pada mesin-mesin electronic data capture (EDC).

Baca Juga: Transaksi Digital Kian Masif, Mesin ATM dan EDC Terancam Punah

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Bank optimistis laju transaksi melalui mesin EDC akan tumbuh pada tahun ini, sejalan dengan kondisi ekonomi yang terus membaik.

Di Inggris dan beberapa negara lainnya, pemadaman 3G oleh operator seluler dilakukan dengan sangat hati-hati. Tidak hanya memberi dampak bagi pelanggan, pemadaman 3G diperkirakan berdampak pada sejumlah perangkat yang masih menggunakan jaringan 3G untuk beroperasi, salah satunya mesin EDC.

Sementara itu di Indonesia, Telkomsel, XL dan Indosat menyatakan akan memadamkan jaringan 3G pada tahun ini. Sebagai operator terbesar di Indonesia, Telkomsel akan memadamkan jaringan 3G di 504 kabupaten/kota pada 2022.

Baca Juga: Bank Mandiri Kini Punya Mandiri EDC Android, Transaksi Tambah Mudah

Selama periode Maret- Mei 2022, Telkomsel akan mulai meningkatkan jaringan 3G ke 4G di 90 titik kota/kabupaten, dilanjutkan pada tahap kedua (Juni- Juli) di 132 kota/kabupaten, kemudian tahap ketiga (Agustus-Oktober) di 178 kota/kabupaten dan tahap keempat (November-Desember) di 104 kota/kabupaten.

Mengenai rencana pengalihan jaringan 3G ke 4G dan dampaknya terhadap mesin EDC, Managing Director of IT & Operation PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) Andi Nirwoto mengatakan jaringan EDC BTN saat ini telah menggunakan mesin EDC yang mendukung jaringan 4G, melalui sim card M2M.

Dengan demikian, pemadaman 3G tidak akan berdampak pada transaksi nasabah melalui mesin EDC. “Saat ini, sebagian EDC BTN bekerja sama dengan penyedia EDC yang telah menggunakan EDC konvensional serta Android yang dapat mengakomodasi jaringan 4G,” kata Andi, Minggu (27/3/2022).

Baca Juga: Bikin Member Meradang karena Gagal Bayar, Apa Itu EDCCash?

Andi mengatakan pertumbuhan transaksi EDC BTN meningkat secara pesat dalam 1 tahun terakhir, dimana transaksi banyak terjadi di merchant anchor atau mitra jangkar perusahaan. Transaksi EDC perusahaan tumbuh sebesar lebih dari 500% yoy pada 2021 dibandingkan dengan 2022.

Transaksi di EDC menjadi kontributor terbesar dalam transaksi elektronik yang terjadi di perusahaan. Sebesar 84% transaksi elektronik masih menggunakan EDC, 16% sisanya merupakan transaksi QRIS.

Sementara itu, Senior Vice President (SVP) Transaction Banking Retail Sales PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Thomas Wahyudi mengatakan mesin EDC yang saat ini digunakan oleh perbankan Indonesia mampu mendukung jaringan komunikasi 2G/3G. EDC dapat menyesuaikan komunikasinya menggunakan Jaringan 2G (GPRS), ketika 3G dipadamkan.

“Namun tentunya secara bertahap Bank melakukan peremajaan mesin EDC menggunakan jaringan komunikasi 4G dan mengadopsi sistem operasi android di mesin EDC,” kata Thomas.

Mandiri mencatat terdapat lebih dari 35 juta transaksi melalui mesin EDC pada Februari 2022, tumbuh 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Transaksi terjadi di beberapa mitra dengan ticket size atau ukuran transaksi tinggi. “Ticket size tinggi biasanya di Rumah Sakit, groceries, toko serba ada [departement store], dan lain-lain,” kata Thomas.

Sementara itu, Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, (BBNI) Mucharom optimistis transaksi di EDC tetap tumbuh, meskipun operator seluler mengalihkan jaringan 3G ke 4G. Perekonomian Indonesia dalam jalur tumbuh setelah sempat tertekan karena pandemi Covid-19.

“Kami meyakini pertumbuhan transaksi EDC akan lebih positif lagi seiring percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 yang sangat melandai,” kata lelaki akrab disapa Arom.

Arom mengatakan transaksi digital BNI pada 2022 mengalami peningkatan sangat baik. Termasuk transaksi pada mesin EDC (Electronic Data Capture), per Februari 2022 nominal transaksi mencapai Rp9,7 triliun dengan jumlah mencapai 12,13 juta transaksi atau meningkat 15,6% secara tahunan dibandingkan 2021. Adapun, pertumbuhan transaksi melalui EDC per Februari 2022 secara YoY mengalami pertumbuhan 15,6%. EDC Jaringan 2G

Sementara itu, Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (Idiec) Ariyanto A. Setyawan mengatakan mesin EDC yang saat ini beredar mayoritas mendukung jaringan 2G dan 3G. Sementara itu mesin EDC yang mendukung jaringan 3G dan 4G masih jarang. Secara teori, selama masih ada jaringan 2G seharusnya mesin EDC masih dapat beroperasi dengan baik. Hanya, lokasi EDC perbankan banyak yang berada di lokasi “susah sinyal”.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Perbankan Pastikan Pemadaman 3G Tak Ganggu Transaksi Mesin EDC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya