Bisnis
Rabu, 18 Oktober 2023 - 20:03 WIB

Januari-September 2023, Tercatat 297 UMKM di Solo Membuat Sertifikat Halal

Dhima Wahyu Sejati  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Halal. (Kemenag.go.id)

Solopos.com, SOLO — Pada Januari sampai September 2023 Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Kota Solo sudah memfasilitasi 297 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendaftar sertifikat halal.

Kepala Dinkop UKM Perin Solo, Wahyu Kristina mengatakan pihaknya terus mendorong UMKM di Solo untuk memiliki sertifikat halal.

Advertisement

“Januari-September yang kita fasilitasi 497 UMKM. Ada yang mandiri mendapatkan sertifikasi halal. Terus kita dorong semua produk UMKM harus bersertifikat halal,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (18/10/2023).

Koordinator Konsultan Pendamping PLUT-KUMKM, Teguh Wiji Setyahadi menjelaskan terdapat urgensi bagi UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal. Salah satunya memberikan kepastian hukum terkait ketersediaan produk halal.

Selain itu dengan adanya label halal pada produk akan semakin memberikan kenyamanan, keamanan, dan kepercayaan konsumen. Termasuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk halal Indonesia di dalam dan luar negeri.

Advertisement

Selain itu produk dengan label halal bisa memberikan keuntungan timbal balik dalam perdagangan produk halal internasional. Dengan begitu kerja sama internasional terkait produk halal bisa dimungkinkan.

Meski begitu menurutnya masih terdapat kendala terkait pelaksanaan sertifikasi halal untuk UMKM, salah satunya adalah pemahaman yang masih rendah tentang halal/haram, sertifikasi halal, dan kebijakan/regulasi.

“Pengetahuan dasar UMKM terkait pentingnya memenuhi persyaratan Sistem Jaminan Halal (SJH) agar produk dapat dinyatakan halal dirasa juga masih kurang,” kata dia. 

Advertisement

Selain itu masalah konsistensi produksi dan kualitas UMKM yang masih kurang juga memengaruhi. Hal ini membuat implementasi SJH pun tidak dilakukan sepenuhnya.

Kendala lain yakni pelaku UMKM kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang kehalalan bahan yang digunakan. Maka, perlu edukasi dan sosialisasi agar mereka tidak kebingungan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif