Bisnis
Senin, 15 Mei 2023 - 10:15 WIB

Jangan Sampai Jadi Korban, Waspadai Modus Investasi Bodong di Media Sosial

Bayu Jatmiko Adi  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi bodong. (freepik)

Solopos.com, SOLO— Sering mendapatkan tawaran investasi melalui media sosial? Hati-hati jangan sampai tergiur dengan investasi bodong. Berikut yang harus diwaspadai untuk terhindar dari investasi bodong.

Direktur Utama Indonesia Securites Investor Protection Fund (SIPF), Narotama Aryanto, mengatakan saat ini banyak janji bodong yang disampaikan melalui Telegram, Instagram dan sebagainya. Misalnya dengan menawarkan buka rekening urun dana dan menjanjikan keuntungan tertentu.

Advertisement

“Hati-hati biasanya jika sudah menjanjikan keuntungan tertentu biasanya bodong. Cek legalitasnya, paling gampang bisa cek di website kami [Indonesia SIPF]. Keanggotaan kami sudah pasti itu anggota IDX, anggota Bursa Efek, sudah pasti izin OJK dan untuk anggota DPP, nasabahnya atau calon nasabahnya mendapatkan perlindungan mekanisme dari dana perlindungan pemodal,” kata dia, Kamis (12/5/2023).

Kepala Unit Komunikasi Perusahaan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Adisty Widyasari, juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diwaspadai agar kita terhindar dari investasi bodong.

Menurutnya biasanya investasi ilegal berani menjanjikan profit yang tidak wajar atau terlalu tinggi. Bahkan persentasenya bisa mencapai lebih dari 30% hingga 100%. Selain itu batas waktu pengembalian modal yang disebutkan juga cepat.

Advertisement

“Kalau di Telegram biasanya titip dana. Beda dengan pasar modal yang harus buka rekening, atas nama investor masing-masing. Dengan begitu perlindungannya berlapis,” kata dia.

Sedangkan untuk jenis investasi yang banyak ditawarkan melalui Telegram yang dimaksud, biasanya hanya mengatasnamakan. Skemanya pada umumnya sama, yakni menjanjikan profit yang sangat tinggi, kemudian dana dititipkan ke pengelola investasi.

“Tapi tidak ada rekening atas nama investor, tidak bisa juga dicek. Jadi hanya bergantung ke pihak yang dititipi saja. kurang lebih cirinya seperti itu,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif