SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah bersubsidi (Bisnis.com)

Solopos.com, SOLORumah bersubsidi di luar Kota Solo bisa menjadi pilihan warga Solo yang bergaji sesuai upah minimum kabupaten/kota (UMK).

Rumah bersubsidi yang dapat dimiliki warga Solo bergaji seuai UMK berukuran 60 m2 seharga Rp150.000.000. Rumah bersubsidi tersebut terdapat sejumlah wilayah di Soloraya antara lain Mojolaban, Sukoharjo dan Mojosongo, Solo.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sebagai informasi, Pada 2023 ini UMK tertinggi di Soloraya adalah Kabupaten Karanganyar yakni senilai Rp2.207.483 (Rp2,2 juta), sedangkan UMK Kota Solo senilai Rp2.174.169 (Rp2,1 juta)

“Kalau gajinya UMR [UMK], membeli rumah di dalam kota sulit. Biasanya kami alihkan ke apartemen seperti Urbana [Solo Urbana Official], Menara One [Menara Santosa], dan juga Kahyangan [The Kahyangan],” kata Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Soloraya, S.S. Maharani kepada Solopos.com Minggu (15/1/2023).

“Rumah subsidi angsurannya bisa 30 tahun, ringan sekali seperti bayar sewa. Tapi milik sendiri ke depannya,” ujar wanita tersebut.

Cicilan bulanan rumah bersubsidi Rp800.000-Rp900.000 untuk harga Rp150,5 juta dengan down payment [DP atau pembayaran di muka] Rp142.500.

Rincian harganya disebut Maharani bergantung pada lokasi dan biaya jasa tukang dan bahan material.

“Harga [jasa] tukang dan material sekarang sudah naik,” imbuhnya.

Data inflasi Kota Solo pada Desember 2022 menunjukkan tukang bukan mandor menyumbang inflasi 0.03%, disusul batu bata/batu tela, keramik, dan paku. Artinya harga bahan material dan tarif jasa tukang memang naik.

Maharani menjelaskan lebih dari 12.000 kalangan milenial atau kelompok usia 26-36 tahun sudah ikut program kredit pemilikan rumah (KPR) berdasar data Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep). Aplikasi ini dipakai untuk mengajukan perumahan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Maharani juga mengatakan warga Solo sudah mampu membeli rumah karena ekonomi sudah sepenuhnya bangkit. Hal ini sesuai dengan data Statistik Kesejahteraan Rakyat Surakarta BPS Solo yang menyebutkan rata-rata pengeluaran per kapita untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga senilai Rp547.707/bulan.

Secara persentase, hampir 31,40% pengeluaran warga Solo dialokasikan untuk perumahan dan fasilitas rumah tangga. Itu seperti disebutkan Nurul Istiqomah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Pengeluaran sebesar itu menyumbang 0,11% dari keseluruhan indeks harga konsumen (IHK) Kota Solo.

Kesanggupan warga Solo membeli rumah tampak dari kecilnya dampak cicilan atau harga sewa rumah terhadap inflasi Solo pada Desember 2022. Nurul menyebut harga sewa atau cicilan rumah sudah dapat diprediksi masyarakat.

“Cicilan [angsuran rumah] sudah pasti jadi barang kebutuhan primer, sehingga proporsi pendapatan masyarakat biasanya sudah dialokasikan untuk cicilan pembayaran,” jelasnya.

Data BPS juga menunjukkan komponen sewa dan kontrak rumah menyumbang inflasi 0,00% untuk Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya