SOLOPOS.COM - Ada beberapa langkah atau cara untuk mengurus sertifikat tanah yang hilang. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA — Sertifikat tanah sangat penting sebagai bukti kepemilikan properti, lantas bagaimana cara mengurus jika dokumen berharga tersebut hilang? Sertifikat tanah yang hilang dapat diurus untuk mengajukan permohonan pembuatan sertifikat baru.

Ada banyak hal yang menyebabkan sertifikat tanah hilang atau rusak, di antaranya bencana alam seperti banjir atau juga karena hal lain seperti kebakaran dan bahkan lupa menyimpan dan tidak diketahui keberadaannya.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Berikut ini merupakan cara mengurus sertifikat tanah yang hilang seperti dikutip dari Bisnis dan rumah.com. Perihal pengurusan sertifikat tanah yang hilang telah diatur dalam Pasal 57 Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

Dalam PP tersebut disebutkan bahwa “atas permohonan pemegang hak atas tanah, dapat diterbitkan sertifikat baru sebagai pengganti sertifikat yang hilang.”

Prosedur permohonan pembuatan sertifikat tanah yang baru karena hilang adalah sebagai berikut: Jika kehilangan sertifikat tanah yang perlu dilakukan adalah terlebih dahulu membuat surat kehilangan, yang merupakan salah satu dokumen wajib yang akan dilampirkan saat laporan ke Badan Pertanahan Nasional atau BPN.

Baca Juga: Indonesia-Korsel Bangun Pusat Data Senilai Rp2,3 Triliun di Riau

Berikut cara atau prosedur mengurus jika sertifikat tanah hilang:

1. Bikin Surat Pengantar RT/RW

Langkah pertama dalam mengurus sertifikat tanah yang hilang adalah membuat surat pengantar dari RT atau RW untuk kelurahan. Kemudian pihak kelurahan akan membuat surat pengantar untuk pihak kepolisian perihal kehilangan sertifikat tanah.

2. Lapor Polisi

Setelah mendapatkan surat pengantar dari kelurahan, kemudian melapor ke pihak kepolisian tingkat polres untuk mendapatkan surat keterangan bahwa sertifikat tanah hilang.

3. Lapor ke BPN

Setelah mendapatkan surat laporan kehilangan selesai, kemudian melapor BPN di wilayah lokasi tanah berada untuk membuat sertifikat tanah yang baru. Adapun dokumen yang harus dibawa melapor ke BPN adalah sebagai berikut:
a) Fotokopi KTP
b) Fotokopi lunas PBB terakhir
c) Fotokopi sertifikat tanah yang hilang, jika ada.
d) Surat keterangan hilang dari kepolisian.

 Baca Juga: 9 Tahun Mangkrak, RPH Jetis Akhirnya Diresmikan & Tersertifikasi Halal

4. Menunggu Undangan Sumpah

Langkah selanjutnya untuk mengutus sertifikat yang hilang adalah menunggu undangan untuk melakukan sumpah. Setelah memenuhi persyaratan dan diserahkan ke BPN, selanjutnya pelapor menunggu untuk dihubungi guna melakukan sumpah terkait kehilangan sertifikat tanah, yang dipimpin oleh rohaniwan di kantor BPN.

5. Siaran di Media Cetak

Demi menghindari adanya sengketa di kemudian hari, BPN kemudian akan mengumumkannya sumpah tersebut melalui media cetak untuk mencegah adanya sanggahan dari pihak lain. Dalam proses tersebut, pelapor akan dikenakan biaya Rp850.000.



6. Sertifikat Diterbitkan

Setelah serangkaian cara mengurus sertifikat yang hilang ditempuh, langkah selanjutnya adalah menunggu respons atas pengumuman yang diterbitkan di media cetak tersebut. Apabila dalam rentang waktu satu bulan setelah pengumuman tersebut diterbitkan di media cetak dan tidak ada pihak yang menyanggah, maka BPN selanjutnya akan menerbitkan sertifikat tanah pengganti. Pelapor akan dikenai biaya Rp350.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Galakkan Minat Baca Masyarakat, Perpusda Solo Gelar Festival Literasi 2024

Galakkan Minat Baca Masyarakat, Perpusda Solo Gelar Festival Literasi 2024
author
Ahmad Mufid Aryono Minggu, 28 April 2024 - 13:33 WIB
share
SOLOPOS.COM - Acara Festival Literasi 2024 yang digelar Perpustakaan Daerah Solo pada event Car Free Day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (28/4/2024). Kegiatan yang diikuti sekitar 20-an peserta tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO–Perpustakaan Daerah (Perpusda) Solo menggelar kegiatan Festival Literasi 2024 pada event Car Free Day (CFD) di Jl Slamet Riyadi, Minggu (28/4/2024). Kegiatan yang diikuti sekitar 20-an peserta tersebut bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat.

Pantauan Solopos.com, mulai pukul 07.00 WIB, para peserta yang didominasi oleh anak-anak mulai berdatangan. Sebanyak tiga buah mobil perpustakaan keliling juga sudah berbaris rapi untuk menyediakan asupan buku bagi para peserta.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Setelah mengambil buku, para peserta disedikan tikar oleh panitia untuk duduk-duduk sammbil membaca buku. Meskipun tempatnya cukup sederhana namun mereka tampak fokus dan menikmati proses membaca.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solo, kemudian dilanjutkan sesi penyerahan hibah buku dari Perpusda Solo ke beberapa perpustakaan kelurahan. Lalu ada pembacaan dongeng Kerbau yang Mujur, dan kegiatan pembagian doorprize dan aneka gim serta kuis menarik.

Koran Solopos

Pada sesi gim dan kuis acara tersebut bertambah meriah. Pasalnya beberapa peserta yang masih anak-anak saling berebut untuk maju dan menampilkan bakatnya, seperti dengan menyanyi, bercerita dan bahkan ada yang unjuk kemampuan bermain sapatu roda.

Bagi mereka yang berani tampil berhak mendapatkan hadiah seperti botol minum dan beberapa hadiah lainnya. Pun bagi pengunjung CFD yang berkenan mampir dan ikut membaca oleh panitia diberikan hadiah secara cuma-cuma.

Kepada Solopos.com, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solo, Arif Handoko, mengatakan bahwa Festival Literasi 2024 ini menjadi salah satu dari banyak upaya Perpusda Solo untuk menggenjot budaya literasi masyarakat. Lantaran menurutnya saat ini Indonesia khususnya Solo budaya literasinya masih rendah.

Emagazine Solopos

“Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program Transformasi Perpustakaan Berbasih Inklusi Sosial (TPBIS). Yang mana nantinya pusat literasi tidak hanya di Perpusda saja melainkan bisa tersebar ke masing-masing kelurahan di Solo dan bisa diakses secara bebas oleh masyarakat,” katanya.

Arif menjelaskan bahwa pihaknya selalu mendukung kegiatan literasi di kelurahan dengan rutin menghibahkan buku-buku. Di samping memasifkan program perpustakaan keliling yang saat ini sudah beroperasi di banyak lokasi di Solo.

Sementara itu, salah seorang pengunjung, Wirasih, mendukung penuh kegiatan yang tujuannya untuk mendorong budaya literasi. Karena menurutya semakin tahun event yang berhubungan dengan membaca terus turun.

Interaktif Solopos

“Kalau ada kegiatan ini kan anak-anak bisa mencari pengetahuan baru dan tidak hanya bermain gawai saja. Seperti hal nya anak saya yang pagi ini saya bawa ke sini dalam rangka untuk membiasakan dia suka membaca sejak kecil. Bagi saya orang tua punya peran penting juga untuk menumbuhkan minat baca pada anak,” papar dia.

Wanita asal Joglo, Banjarsari tersebut berharap Perpusda lebih giat lagi dalam mengadakan kegiatan-kegiatan seperti Festival Literasi 2024. “Terus saya mohon Perpusda lebih sering berbagi informasi kepada masyarakat lewat media apapun. Karena kegiatan Perpusda sounding-nya masih minim dampaknya masyarakat kurang tahu info atau kegiatan terkininya,” imbuh dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Komitmen Investasi di Solo, Nvidia dan Indosat Targetkan 1 Juta Orang Kuasai AI

Komitmen Investasi di Solo, Nvidia dan Indosat Targetkan 1 Juta Orang Kuasai AI
author
Ahmad Mufid Aryono Minggu, 28 April 2024 - 13:21 WIB
share
SOLOPOS.COM - Gedung Shopee Creative and Innovation Hub di Solo Technopark menampung berbagai tenant bisnis. Foto diambil Senin (6/2/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, SOLO– Nvidia dan Indosat Ooredoo Hutchison telah bertemu dengan Pemkot Solo untuk tindak lanjut rencana investasi. Mereka memiliki misi membentuk 1 juta orang menguasai kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Sekda Solo Budi Murtono menjelaskan Pemkot Solo sudah menerima kunjungan perwakilan dari Nvidia dan Indosat Ooredoo Hutchison di Solo baru-baru ini. Nvidia dan Indosat Ooredoo Hutchison ingin membangun pusat pengembangan AI di Indonesia, salah satunya di Kota Solo.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Target mereka dalam sekian tahun membentuk 1 juta orang yang menguasai AI. Dari 1 juta itu minimal 300.000 orang punya sertifikasi internasional,” jelas BM, sapaan akrabnya kepada wartawan, Kamis (25/4/2024).

Dia menjelaskan Pemkot Solo baru melakukan penjajakan dengan calon investor. Belum ada pembahasan berapa banyak nilai investasi untuk pusat pengembangan AI di Kota Solo. “Istilahnya baru kulo nuwun,” ungkap dia.

Koran Solopos

Menurut dia, Pemkot Solo memiliki lahan terbatas. Apabila Nvidia dan Indosat Ooredoo Hutchison membutuhkan lahan yang tidak luas untuk untuk pusat pengembangan AI, Pemkot Solo menawarkan di Solo Technopark.

Apabila investor membutuhkan lahan lainya di Kota Solo, Pemkot Solo bisa menyampaikan kepada Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo atau Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo untuk kerja sama. “Lokasi di Kota Solo tapi tidak harus Pemkot Solo,” papar dia.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Solo Andriyani Sasanti mengatakan belum ada informasi berapa nilai investasi dari Nvidia dan Indosat Ooredoo Hutchison di Kota Solo. Rencana investasi Nvidia dan Indosat Ooredoo Hutchison baru tahap awal.

Emagazine Solopos

Menurut dia, target realisasi investasi di Kota Solo 2024 meningkat 100 persen dari target tahun lalu. Realisasi investasi di Kota Solo 2023 sebanyak Rp917.758.926.569 dari target Rp600 miliar.

“Dengan target yang meningkat, kami akan lebih masif lagi supaya realisasi investasi mencapai target,” ungkap dia.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyambut baik komitmen perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat Nvidia dalam membangun Indonesian Artificial Intelligence Nation.

Interaktif Solopos

Menurut dia, Nvidia bekerja sama dengan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk berencana akan membangun Pusat AI di Solo Technopark, tahun ini. Konsep pembangunan Pusat AI di Solo bermuara pada infrastruktur telekomunikasi dan sumberdaya manusia atau talenta digital.

“Ada komitmen dari Nvidia dan Indosat untuk berinvestasi senilai USD200 juta atau Rp3 Triliun untuk membangun Indonesia AI Nation,” kata dia melalui laman resmi Kemkominfo, Rabu (03/04/2024).



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Bersih Dusun, Warga Bunder-Jarakan Klaten Mandikan Sapi & Minum Dawetan Bersama

Bersih Dusun, Warga Bunder-Jarakan Klaten Mandikan Sapi & Minum Dawetan Bersama
author
Suharsih Minggu, 28 April 2024 - 13:17 WIB
share
SOLOPOS.COM - Peternak memandikan sapinya dalam tradisi mplegung sapi di di Kedung Tanggul Rejo Guyub Rukun, Dukuh Bunder-Jarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Minggu (28/4/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Warga Dukuh Bunder-Jarakan, Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, Klaten, menggelar rangkaian kegiatan bersih dusun merti Kedung Tanggul Rejo Guyub Rukun yang salah satunya diisi kegiatan mplegung sapi dan dawetan, Minggu (28/4/2024) pagi.

Warga yang merupakan peternak membawa sebagian ternak mereka berupa sapi ke kedung setempat. Mereka memandikan sapi di kedung tersebut. Puluhan sapi itu kemudian dijemur dan warga menggelar doa bersama dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Seusai berdoa, tokoh masyarakat bersama perwakilan dari pemerintah kecamatan memercikkan air suci ke arah sapi. Puncaknya, warga menggelar tradisi dawetan. Tak hanya diminum sendiri, peternak meminumkan dawet ke sapi mereka.

Harapannya agar sapi bisa menghasilkan susu yang banyak dan mengangkat kesejahteraan peternaknya. Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan pemeriksaan kesehatan hewan oleh petugas Puskeswan Jatinom.

Koran Solopos

Selain mplegung sapi dan dawetan, warga Bunder-Jarakan juga menggelar kirab membawa gunungan hasil bumi dari tengah permukiman menuju Kedung Tanggul Rejo Guyub Rukun. Setelah itu, warga menggelar kenduri dan diakhiri halalbihalal.

Ketua panitia Bersih Dusun Bunder-Jarakan, Bandungan, Jatinom, Klaten, Basir, 49, menjelaskan rangkaian kegiatan digelar sebagai upaya merawat tradisi yang sudah berlangsung turun temurun. “Tradisi ini sekaligus memperkenalkan budaya desa kami dengan harapan bisa menjadi desa wisata,” kata Basir.

Basir menjelaskan warga Bunder-Jarakan mayoritas merupakan peternak sapi. Rata-rata, sapi diternak untuk peranakan. Hampir setiap keluarga di kampung lereng Gunung Merapi itu memiliki ternak sapi.

Emagazine Solopos

Salah satu tokoh adat Bunder-Jarakan, Sunaryo, 65, menjelaskan tidak semua sapi milik peternak bisa dibawa ke rangkaian kegiatan mplegung pagi itu lantaran lokasi kegiatan tak bisa menampung. Rata-rata per keluarga di kampung setempat minimal memiliki dua sapi sebagai tabungan mereka.

Kegiatan budaya itu sekaligus menjadi bentuk syukur dan membahagiakan peternak sekaligus sapi mereka. “Tujuan tradisi ini supaya sapi bersih dan sehat,” kata Sunaryo.

Warga di wilayah Bunder-Jarakan, Bandungan, Jatinom, Klaten, hingga kini masih merawat tradisi budaya mereka seperti bersih dusun. Selain itu juga tradisi momong ketika ada sapi yang melahirkan pedet.

Interaktif Solopos

Warga menggelar syukuran dengan mengundang tetangga sekitar. “Kalau momong itu sampai menyembelih ayam. Minimal biaya untuk syukuran itu Rp1 juta,” kata dia.

Sementara itu, Camat Jatinom, Agus Sunyata, mengapresiasi warga Bunder-Jarakan masih menjaga tradisi budaya.  Dia berharap tradisi itu tetap lestari dan meningkatkan perekonomian warga.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories