SOLOPOS.COM - Jumpa pers dan talkshow bertemakan Ethnowellness Nusantara (ETNA), Destinasi Kesehatan Tradisional Indonesia di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (19/9/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution)

Solopos.com, SOLO – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki banyak potensi di bidang wellness tourism.

Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu Wandansari atau Gusti Moeng mengatakan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memiliki laboratorium dengan resep yang masih rahasia. Keraton Surakarta Hadiningrat sendiri merupakan salah satu anggota dari 56 Dewan Kerajaan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN). Bersama tiga asosiasi yakni IWSPA, IWMA & WHEA, Keraton Surakarta turut mengusung Ethnowellness Nusantara. Bersama 35 asosiasi, Keraton Surakarta juga turut serta mendirikan Board of ETNA.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Keraton ini kan 200 tahun menjadi pusat pemerintahan dan kami juga sudah mengembangkan jamu hingga saya sudah dapat Rekor MURI [Museum Rekor Indonesia] untuk menggiatkan jamu gendong di seluruh Jawa Tengah,” ujar Gusti Moeng saat diwawancara media di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (19/9/2023).

Dia melanjutkan, pengembangan jamu Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memerlukan ketelatenan, harus menggunakan pembelajaran tertentu dan perlu diawasi. Gusti Moeng menjelaskan beberapa produk kesehatan tradisional Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat selain jamu juga lulur mandi.

Pengembangan lulur dilakukan untuk menyiapkan para penari yang tampil di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Menurut Gusti Moeng, pengembangan yang dilakukan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bertujuan mencegah penyakit sehingga sesuai dengan wellness tourism.

Hal ini sesuai dengan konsep Ethnowellness Nusantara (ETNA) yang tersebar di seluruh Nusantara dan bisa menjadi destinasi wisata kesehatan tradisional yang menakjubkan. ETNA adalah perpaduan yang menarik antara budaya, kesehatan, dan warisan leluhur menjadi pranata kesehatan tradisional Indonesia, yang perlu diangkat ke tingkat global sejajar dengan sistem kebugaran dunia.

Ketua Panitia Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) 2023 Jajang Gunawijaya, pengetahuan tentang keunggulan ETNA perlu disebarkan agar Indonesia menjadi pusat wisata kebugaran bagi wisatawan berkualitas. “Semua komponen masyarakat terutama tokoh-tokoh yang telah diberi penghargaan menjadi sangat penting peranannya dalam mengangkat ETNA pada tataran internasional,” ujar Jajang dalam keterangan resmi IWTIF 2023 yang diterima Solopos.com, Selasa.

Indonesia adalah negara dengan kekayaan budaya yang melimpah dan warisan budaya kesehatan tradisional yang sangat kaya. Hal ini menjadi dasar pengembangan ETNA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya