SOLOPOS.COM - Layanan digital quick response code indonesian standard (QRIS) dengan aplikasi BRImo digunakan oleh sejumlah pedagang makanan di selter PKL Manahan Solo. Foto diambil pekan lalu sebelum Ramadan. (Solopos.com/Ika Yuniati).

Solopos.com, SOLO —  Layanan transaksi dengan quick response code Indonesian standard (QRIS) BRI dimanfaatkan sejumlah pedagang di selter PKL Manahan Solo.

Hal itu disambut baik sejumlah pembeli yang biasanya harus jajan selepas beraktivitas di kompleks stadion tersebut.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Salah satunya dirasakan oleh pegawai swasta, Megasari, 29. Saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (16/3/2024) malam, ia menceritakan kemudahannya membeli makanan di area tersebut.

“Mudah banget, enggak perlu ribet. Apalagi kalau joging kan enggak bawa dompet atau uang tunai. Jajan seberapapaun tinggal buka QRIS,” kata Mega.

Kemudahan melalui pembayaran digital ini bukan isapan jempol belaka. Mega bercerita, beberapa waktu lalu dia pernah kesulitan membayar makanan di area Manahan karena tak bisa menggunakan QRIS.

Tagihan makanannya kala itu hanya sekitar Rp15.000. Sementara uang tunai yang dimilikinya sebesar Rp100.000.

Alhasil, Mega diminta si pedagang makanan untuk menukar uangnya terlebih dahulu karena tak ada uang kembalian.

“Ya ampun pas itu harus cari receh karena kan uangku Rp100.000, akhirnya cari Indomaret terdekat, trus jajan dulu di sana [Indomaret] untuk mecahin uangnya, baru balik lagi bayar ke Manahan. Memang sekarang paling enak pakai QRIS,” kenangnya.

Banyaknya pembeli yang lebih memilih menggunakan transaksi digital dibenarkan oleh pedagang makanan di selter Manahan Solo, Lusi Amarita.

Lusi mengatakan, para pembeli, apalagi anak muda selalu menanyakan soal layanan QRIS saat akan membayar makananan mereka.

Menurutnya, bahkan banyak pembeli yang batal jajan hanya karena tak ada fasilitas QRIS. Beruntung, Lusi sudah lama menggunakan layanan QRIS yang dikoneksikan dengan aplikasi BRImo.

“Banyak mbak, pembeli yang milih enggak jadi jajan di warung kita kalau enggak ada QRIS. Ya mungkin karena mereka enggak bawa uang tunai. Jadi ya penjual harus mengantisipasi itu,” ceritanya saat diwawancara Solopos.com.

Tak hanya bagi pembeli, QRIS BRI juga cukup mudah digunakan oleh pedagang. Tak perlu menunggu lama, catatan transaksi jual beli dengan QRIS BRI juga bisa langsung dilihat oleh penjual melalui laporan short message service (SMS) maupun aplikasi BRImo.

Sementara, dana yang masuk ke nomor rekeningnya bisa diambil melalui ATM pada hari transaksi atau esok hari.

“Tapi kalau ada transaksi yang nilainya cukup besar saya masih lebih memilih ditransfer langsung ke rekening, agar lebih cepat bisa diambil,” kata Lusi.

Ia juga tak menampik, tak semua pedagang maupun mau menggunakan layanan digital. Beberapa lebih memilih menggunakan tunai karena berbagai pertimbangan.

Lusi mengtakan, berjualan makanan di Selter PKL Manahan sejak belasan tahun silam. Berada di kompleks strategis, pembeli yang datang cukup beragam.

Mulai dari para orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah, hingga mereka yang olahraga di Stadion Manahan. Ia biasanya menjual nasi dengan beragam lauk-pauk. Mulai lauk ayam, ayam, nila, telur, dan tahu tempe yang digoreng maupun dibakar.

Penjualan di lokasi tersebut menurutnya cukup menguntungkan. Omzet yang didapatkan para penjual pun terbilang lumayan. Mengingat, mereka bisa berjualan mulai pagi hingga malam hari.

Kawasan tersebut pernah direnovasi dengan dukungan BRI. Selepas renovasi, pedagang makin betah karena suasana kian nyaman. Baik lokasi memasak khusus pedagang maupun meja dan kursi pembeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya