SOLOPOS.COM - Lomba panjat pinang kembali digelar oleh manajemen Solo Grand Mall di Atrium Utama pada Rabu (31/8/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pemilik mal tertua di Solo yakni Solo Grand Mall saat ini yakni  DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia.

Solo Grand Mall menjadi aset portfolio utama DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia sejak belasan tahun silam.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

DIRE secara terus menerus mengevaluasi aset retail lain untuk dimasuki. DIRE Ciptadana juga diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia dengan kode efek XCID.

Pemilik Solo Grand Mall, yakni Ciptadana Asset Management merupakan pionir dalam penerbitan produk Dana Investasi Real Estat Kontrak Investasi Kolektif (DIRE-KIK).

DIRE-KIK didefinisikan sebagai kumpulan uang pemodal yang diinvestasikan ke dalam aset properti, baik secara langsung (dengan membeli gedung/apartemen yang sewa dan hasil penjualan dari aset properti tersebut dikembalikan ke pemodal sebagai dividen), maupun tidak langsung (dengan membeli saham/obligasi yang diterbitkan perusahaan properti).

Dilansir dari situs Ciptadana-am.com, pemilik Solo Grand Mall ini juga punya aset portfolio utama berupa Perhotelan Padjajaran yang terdiri atas Hotel Padjajaran Suite.

Hotel Padjajaran Suite merupakan sebuah hotel yang berlokasi strategis di Bogor. DIRE Padjajaran secara terus menerus akan mengevaluasi aset hotel lain untuk dimiliki, DIRE juga diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia dengan kode efek XCIS.

Sejarah Sebelumnya

Sebelumnya, pada 2004 lalu pemilik Solo Grand Mall merupakan PT. Bengawan Inti Kharisma yang selanjutnya disebut perseroan.

Dulu, merupakan perusahaan joint venture dengan pemilik dua perusahaan. Solo Grand Mall pada 2004 didirikan oleh pengusaha lokal Solo, Willy Widodo Herlambang dan PT Bandung Inti Graha yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis property di kota Bandung.

Dikutip dari skripsi Erna Ajeng Anggraini berjudul Pelaksanaan Fungsi Customer Relation dalam Menangani Tenant di Solo Grand Mall pada 2010, SGM disebut sebagai mal pertama yang dibangun di atas lahan seluas 12.080 m².

Oleh pemiliknya, Solo Grand Mall dibangun dengan konsep tujuh lantai dan total luasannya 63.000 m².

Berdasarkan anggaran dasar perseroan, kegiatan usaha perseroan PT Bandung Inti Graha berupa pematangan tanah, pemerataan, pemetaan, pembangunan perumahan, pertokoan dan perkantoran.

Konsep trade center menurut pemilik Solo Grand Mall merupakan pusat perdagangan yang menyediakan ± 500 ruang usaha untuk berbagai macam kegiatan bisnis.

Sedangkan pengertian bernuansa mal yakni ketika mereka melengkapi fasilitas bangunan layaknya sebuah mal, standar bangunan dan nuansa bangunan yang kurang lebih sama dengan mal.

Serta pengelolaan secara professional yang layaknya diterapkan pada bangunan mal. Disusul konsep yang melatarbelakangi fungsi bangunan tersebut diatas.

Konsepnya Solo Grand Mall ini yakni one stop family entertainment and recreation.

Pemiliknya ingin Solo Grand Mall menyediakan pelayanan lengkap dengan fasilitas hiburan serta rekreasi keluarga bagi para pengunjung yang ingin berbelanja berbagai macam kebutuhan dengan aneka variasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya