SOLOPOS.COM - Konten Kreator TikTok Shop asal Wonogiri, Damarratri Chandra Wijaya melakukan live streaming di akun miliknya. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Istimewa/dok. Damarratri Chandra Wijaya).

Solopos.com, SOLO — Menjadi content creator atau pembuat konten TikTok bisa dibilang menjanjikan untuk menghasilkan cuan. Jika jeli melihat peluang, aplikasi berbasis video vertikal ini bisa menjadi salah satu lapangan pekerjaan.

Hal itu dibuktikan oleh mahasiswa asal Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Damarratri Chandra Wijaya. Pria yang berusia 22 tahun ini menjadi salah satu kreator resmi TikTok Shop.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana ini menguraikan pada 2019 lalu ia hanya iseng membuat konten TikTok dengan menjajal fitur-fitur lucu yang disediakan oleh TikTok.

Hal ini dilakukan untuk mengisi waktu luang bersama teman-teman pada sela-sela kesibukan kuliah. Ia mengaku tujuan awalnya hanya untuk hiburan semata.

Kemudian pada 2020, pandemi Covid-19 memaksa adanya pembatasan mobilitas orang. Hal ini malah membuatnya intens untuk mulai membuat konten, yaitu dengan mempromosikan produk kecantikan yang dijual di salah satu marketplace.

“Pada 2021 itu akhirnya muncul fitur TikTok Shop, di situ saya mulai menggunakan platform TikTok untuk jual-beli, konten-konten beauty yang dibuat juga untuk mempromosikan produk skincare dan kosmetik,” terang Chandra, sapaan akrabnya pada Selasa (17/1/2023).

Berkat konsistensi yang ia pegang dalam membuat konten video ataupun live streaming. Ia kemudian dihubungi oleh pihak TikTok Shop kategori beauty dan ditawari menjadi kreator resmi TikTok Shop, Chandra mengiyakan tawaran tersebut.

Ia menilai ketika menjadi kreator TikTok Shop, jam kerjanya cukup fleksibel, tidak ada aturan resmi kapan waktu untuk mengunggah video atau melakukan live streaming. “Jadi kreator bebas memilih kapan waktu untuk upload video dan live,” tambah Chandra.

Ia menguraikan semua orang berpeluang menjadi kreator konten resmi TikTok, asalkan cukup konsisten untuk menggungah video dan melakukan live streaming. Biasanya pihak TikTok akan melihat dan memilih kemudain ada penawaran sebagai kreator resmi.

Selama menjadi kreator TikTok, tidak ada tuntutan resmi, namun hanya disarankan untuk rajin-rajin saja membuat konten dan live streaming.

Sebagai mahasiswa yang belum pernah bekerja sebelumnya, Chandra menguraikan bahwa komisi yang ia dapatkan cukup menguntungkan. Sistem komisi tersebut dilihat dari penjualan produk yang sudah ia review atau dibawa dalam konten live streaming.

“Sebulan bisa mendapatkan upah Rp2 juta, belum lagi ketika event, saya pernah dapat Rp5 juta karena berhasil dapat ranking V atau VI dalam event tersebut. Kalau ranking I bisa dapat Rp25 juta,” ujar Chandra.

Event tersebut biasanya berupa kompetisi live streaming yang dibuat oleh pihak TikTok Shop, dengan indikator penilaian dari jumlah konten video dan live streaming dan dilakukan dalam rentang waktu tertentu.

Biasanya dalam sehari ia memang menyisihkan waktu selama dua jam khusus untuk membuat dua hingga tiga konten video. Selain itu ia juga rutin live streaming tiap malam dengan durasi dua hingga tiga jam.

Untuk memikat viewers, ia melakukan interaksi dengan penonton untuk bertanya, lalu dengan menjelaskan produk dan manfaatnya, kemudian detail mengenai kelebihan dan harga produk.

Selain itu juga dengan menampilkan dekorasi tempat live streaming yang menarik dan menampilkan muka yang ceria.

Pemilik akun TikTok dengan username, @Chanwijaya ini, juga sering membuat konten cover lagu. Saat ini ia memiliki total 13.300 pengikut dan total likes 14.900 likes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya