SOLOPOS.COM - Penari menampilkan Tari Gambyong pada soft opening Taman Pracima atau Pracima Tuin, Solo, Sabtu (21/1/2023). (Solopos.com/Putut Hartanto).

Solopos.com, SOLO — Potensi wisata bisa semakin digarap setelah resmi masuk dalam Jaringan Kota Kreatif Dunia versi The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco).

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Mirza Ananda mengatakan masuknya Solo sebagai Kota Kreatif kategori kerajinan dan seni rakyat oleh Unesco bisa menambah branding Solo sebagai destinasi wisata.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Tanpa pengakuan itu pun memang Solo gudangnya kerajinan dan seni rakyat. Jadi memang pantas Solo mendapatkan itu,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (2/10/2023).

Dia mengatakan momentum ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Solo agar turut membangun industri pariwisata di Kota Bengawan. Sebab menurutnya kota kelahiran Jokowi itu diwarisi banyak kesenian yang potensial dan harus digarap bersama.

“Itu bisa dipakai sebagai pelengkap pariwisata, karena kalau boleh saya bilang di Solo ini belum menjadi industri wisata, kita baru mau. Jadi kesadaran untuk wisata itu masih kurang,” lanjut dia.

Kesadaran tersebut mesti ditingkatkan mengingat industri pariwisata Solo tidak bisa digerakan oleh pengusaha atau pemerintah semata. Apalagi ekosistem kerajinan dan seni rakyat lebih banyak digerakan oleh masyarakat akar rumput.

“Solo ini kan gudangnya batik, cindera mata,dan banyak pengrajin, tapi orang Solo belum sadar bahwa itu bisa jadi daya tarik wisata,” lanjut dia.

Dia mencontohkan kerajinan anyaman bambu di Bali bisa menjadi daya tarik para wisatawan. Padahal menurutnya anyaman bambu juga ada di Solo dan itu belum banyak dilirik. Seharusnya potensi semacam itu bisa dimanfaatkan. “Jadi tidak hanya batik saja,” kata dia.

Selain itu, setelah Solo berhasil masuk dalam Jejaring Kota Kreatif Dunia bisa dimanfaatkan untuk menggait wisatawan mancanegara untuk berkunjung. Guna mendorong turis asing datang ke Solo, dia berharap penerbangan internasional langsung dari luar negeri bisa dibuka kembali.

Berdasarkan Berita Rilis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikeluarkan 1 November 2023 menunjukkan penerbangan internasional di Bandara Adi Soemarmo Solo hanya dari Jeddah dan Madinah.

Tercatat pada September 2023, jumlah penumpang angkutan udara yang datang melalui bandara Adi Soemarmo sebanyak 47.483 orang, dan 865 di antaranya merupakan penumbang dari penerbangan internasional.

Sedangkan keberangkatan penumpang angkutan udara dari bandara Adi Sumarmo pada bulan September 2023 mencapai 48.219 orang. Kepala BPS Kota Solo, Ratna Setyowati mengatakan aktivitas penerbangan di Adi Soemarmo didominasi oleh keperluan ibadah umrah.

“Karena tujuan penerbangan dari Adi Soemarmo yang ada hanya Jeddah dan Madinah. Lalu untuk kedatangan di bulan September sudah tidak ada dari Madinah, tapi masih ada dari Jeddah tercatat 856 penumpang,” kata dia dalam jumpa pers di kantor BPS, Rabu (1/11/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya