Bisnis
Selasa, 28 September 2021 - 14:45 WIB

Jackie Chan Jadi Kambing Hitam Kebangkrutan Evergrande

Ithamar Yaomi Dc  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jackie Chan (Thestar.com)

Solopos.com, JAKARTA — Raksasa properti China Evergrande Group dibebani dengan utang sebesar US$300 miliar dan melewatkan pembayaran bunga sebesar US$83,5 juta pada sekitar US$2 miliar obligasi luar negeri pekan lalu.

Saat raksasa real estate China itu menghadapi krisis, beberapa netizen justru menghubungkan dengan “kutukan Jackie Chan”. Hal itu karena perusahaan tersebut menampilkan yang mereka sebut “Pangeran Badut Kung Fu” sebagai brand ambassador.

Advertisement

Saat dunia menyaksikan apakah perusahaan besar tersebut akan bangkrut, aktivis hak asasi manusia Jennifer Zeng pad Minggu (26/9/2022) menunjukkan konglomerat tersebut mengalami kerugian beruntun sejak memilih Jackie Chan untuk mendukung salah satu produk dari mereka.

Pada awal 2010, Chan telah diejek oleh konsumen China karena antrean panjang perusahaan yang gulung tikar atau mengalami penurunan laba setelah mempekerjakannya untuk mempromosikan produk mereka.

Advertisement

Pada awal 2010, Chan telah diejek oleh konsumen China karena antrean panjang perusahaan yang gulung tikar atau mengalami penurunan laba setelah mempekerjakannya untuk mempromosikan produk mereka.

Baca Juga: Outlet Galeri 24 Kini Sudah Ada Ratusan, Cek Daftarnya di Sini!

Produk Air Mineral

Contoh perusahaan yang mendapat pukulan besar setelah mempekerjakan Chan salah satunya Gree Electric, perusahaan makanan Synear. Sementara perusahaan yang mengalami kenaikan di antaranya California Fitness, Fen Huang Cola, dan Aiduo VCD.

Advertisement

Perusahaan kemudian mempekerjakan Chan sebagai brand ambassador resminya dan bahkan memiliki rencana untuk mendaftarkan perusahaan tersebut di pasar saham. Ketika produk itu kali pertama memasuki pasar dijual 5 yuan Tiongkok, jauh lebih tinggi dari saingannya yang sudah mapan, Nongfu Spring, yang dijual seharga satu yuan.

Namun, ketika desas-desus menyebar bahwa air itu sebenarnya berasal dari sumber yang sama dengan saingannya yang lebih murah, minat konsumen terhadap produk tersebut menyusut.

Baca Juga: Malaysia akan Batasi Pekerja Asing, Ini Alasannya

Advertisement

Melansir Bisnis dari Taiwan News, Senin (27/9/2021) meskipun akhirnya mereka menurunkan harga menjadi satu yuan, perusahaan air minum dalam kemasan tersebut merugi 4 miliar yuan dari 2013 hingga 2015.

Kemudian terjadi kerugian tambahan senilai 1,8 miliar yuan pada 2016, mendorong Evergrande untuk memotong kerugiannya dan membuang bisnisnya.

Sebuah artikel yang diposting di Tencent QQ pada 2020 mengutip banyak netizen Tiongkok yang berspekulasi bahwa kematian bisnis air minum kemasan tersebut ada hubungannya dengan Chan.

Advertisement

Mereka menganggap bahwa Chan berada di daftar hitam perusahaan karena banyak kegagalan dukungannya. Namun, artikel tersebut menunjukkan bahwa selebritas lain juga telah mendukung Evergrande Spring, termasuk Fan Bingbing, dan titik harga awal yang tinggi itulah yang membuat konsumen berpaling.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif