Bisnis
Rabu, 7 Juli 2021 - 17:09 WIB

Isoman di Hotel Diyakini Bantu Cashflow Bisnis Perhotelan

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hotel. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA –– Program karantina dan isolasi mandiri (isoman) di hotel diyakini akan membantu cashflow pemilik hotel di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan sektor perhotelan menjadi salah satu sektor properti yang terdampak akibat PPKM darurat. Hal ini dikarenakan terbatasnya kegiatan yang dilakukan di perhotelan.

Advertisement

Menurutnya, memanfaatkan program insoman dan karantina yang bisa memberikan pendapatan bagi hotel meski perolehan pendapatan dari program ini belum bisa membantu kinerja perhotelan kembali normal.

Baca Juga: PPKM Mikro di Seluruh Kabupaten/Kota di Luar Pulau Jawa Diperpanjang, 43 Kabupaten/Kota di Antaranya Diperketat

Mendongkrak Kinerja Hotel

Menurutnya, apabila hanya mengharapkan wisatawan yang menginap, kegiatan pemerintahan, dan kegiatan Meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE) di hotel, tidak akan bisa meningkatkan kinerja hotel saat situasi saat ini.

Advertisement

“Program isoman dan karantina mandiri di hotel ini memang membuat cashflow enggak terlalu berat, jadi belum bisa kembali ke normal. Pemerintah dalam program WFB [Work From Bali] atau work from anywhere saja tidak bisa mendongkrak kinerja hotel,” ujarnya, Rabu (7/7/2021) seperti dilansir Bisnis.com.

Dia menilai, saat ini agar bisnis perhotelan dapat berjalan yang dilakukan dengan memanfaatkan peluang isoman di hotel. Pasalnya, program paket isoman ini menjadi salah satu strategi yang dilakukan hotel untuk memanfaatkan kekosongan kamar.

Baca Juga: Resmi Jadi KEK Teknologi dan Manufaktur, Gresik JIIPE Menjawab Kebutuhan Industri 4.0

Advertisement

Namun demikian, pihaknya tidak dapat mengetahui lebih detail seberapa besar tingkat okupansi dari isoman. Hal itu dikarenakan tidak ada keterbukaan data jumlah isoman dari pihak hotel.

“Mereka yang punya tingkat penghasilan cukup baik, mereka memilih isoman di hotel. Ini memang harus dilakukan hotel karena memang pasarnya ada. Progean paket isoman ini tidak bisa mengganti income yang diperoleh hotel dalam waktu normal. Untuk yang karatina, lumayan bisa membantu cash flow hotel tetapi tidak terlalu banyak,” tutur Ferry.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif