Bisnis
Selasa, 6 Juli 2021 - 19:33 WIB

IPO Unikorn dan E-Commerce Diprediksi Bakal Diburu Investor

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA—Komisaris Utama Bursa Efek Indonesia Pandu Putra Sjahir menyebut kehadiran perusahaan unikorn di lantai bursa akan menjadi pendorong terbesar pergerakan IHSG di paruh kedua tahun ini.

Hal tersebut diungkapkan Pandu dalam sesi diskusi Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2021 “Euforia Investor Ritel dan Semarak Emiten Menggalang Dana di Pasar Modal” yang diadakan secara virtual, Selasa (6/7/2021) seperti dilansir Bisnis.com.

Advertisement

Pandu mengatakan saat ini pasar saham Indonesia masih terus bertumbuh dan bergerak cukup baik meski di tengah pandemi. Pun, dia menyebut pasar saham akan bergerak lebih kencang di semester II/2021 didorong aksi IPO unikorn.

“Upside terbesar perusahaan teknologi yang akan masuk [ke pasar modal],” ujar Pandu.

Advertisement

“Upside terbesar perusahaan teknologi yang akan masuk [ke pasar modal],” ujar Pandu.

Baca Juga: 48 Tenant Solo Grand Mall Buka Layanan Online

Menurutnya, kehadiran perusahaan unikorn di pasar modal, termasuk perusahaan dari sektor e-commerce yang akan segera melantai akan memberikan tambahan pilihan emiten jumbo yang berkualitas bagi para investor.

Advertisement

Meksipun diperkirakan bakal terjadi IPO bernilai jumbo, dari sisi penyerapan Pandu menyebut harga saham calon emiten teknologi masih akan terjangkau oleh investor, apalagi dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan.

Baca Juga: Antam Turun Hlo! Cek Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Selasa 6 Juli 2021

Terus Berkembang di Tengah Pandemi

Dia menuturkan, sektor teknologi memang tengah berkembang dan akan terus berkembang saat ini, apalagi di tengah situasi pandemi terjadi akselerasi adopsi teknologi di masyarakat Indonesia.

Advertisement

“Gara-gara Covid akselerasi teknologi kita 3-5 tahun lebih cepat. Sekarang mau nggak mau semua menggunakan teknologi untuk sehari-hari, dan menjadi lebih efisisien. Makanya dengan adanya [unikorn] tadi akan jadi game changer untuk bursa kita,” pungkas Pandu.

Sebelumnya, BEI memang telah mengonfirmasi ada satu perusahaan teknologi yang bergerak di bidang e-commerce akan melantai di bursa pada Juli ini, meski tidak memerinci secara detail nama perusahaannya.

“Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI, 8 di antaranya diprediksi akan tercatat pada Juli 2021 dan hanya satu merupakan perusahaan teknologi/e-commerce,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, akhir Juni lalu.

Advertisement

Baca Juga: Multifinance Waspadai Kredit Macet Saat PPKM Darurat

Perusahaan teknologi di bidang e-commerce yang dimaksud Nyoman kemungkinan besar adalah PT Bukalapak.com.

Berdasarkan dokumen Mini Public Expose Mei 2021 yang diperoleh Bisnis, disebutkan bahawa Bukalapak akan menjalani masa bookbuilding & roadshow mulai 28 Juni 2021 dan direncanakan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 29 Juli 2021.

Perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Rachmat Kaimuddin ini bakal menggunakan kode ticker “BUKA”. Sebagai penjamin emisi, Bukalapak menggandeng Mandiri Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas sebagai Joint Lead Managing Underwriter serta UBS Sekuritas Indonesia sebagai Domestic Underwriter.

Adapun, untuk IPO nanti Bukalapak bakal melepas sebanyak-banyaknya 25 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan. Jumlah tersebut termasuk opsi employee stock allocation (ESA) atau alokasi saham untuk karyawan maksimal 0,1 persen.

Selain itu, pasca-IPO, perusahaan juga bakal menawarkan opsi management and employee stock option (MESOP) untuk manajemen dan karyawan Bukalapak dengan porsi sebanyak-banyaknya 4,91 persen dari total penawaran dan modal disetor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif