SOLOPOS.COM - Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, belum lama ini. (Bisnis/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko mengalami sideways karena investor masih mencerna keputusan yang diambil oleh The Fed pada Rabu (20/9/2023).

Tim riset Phintraco Sekuritas menilai indeks komposit berisiko mengalami penurunan volume transaksi saham karena investor cenderung menunggu kejelasan dari hasil rapat The Fed.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“IHSG berpeluang menguji resistance di level 7.000 hari ini. Indikator MACD dan Stochastic RSI cenderung bergerak naik pasca membentuk golden cross. Meski demikian, potensi penguatan lanjutan tersebut dibayangi oleh penurunan volume transaksi,” tulis tim pada Rabu, (20/9/2023).

Adapun untuk area pivot, Phintraco mengestimasikan pada level 6.950 sedangkan support IHSG pada area 6.930. Perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh kecenderungan wait and see pelaku pasar terhadap hasil FOMC The Fed dan RDG BI. Keduanya diyakini mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini.

Meski demikian, pelaku pasar menantikan petunjuk mengenai outlook ekonomi dan arah kebijakan moneter kedepan. Untuk hari ini, Tim Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham ASII, MDKA, TLKM dan UNVR, speculative buy pada INDF, BTPS dan BBTN.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada Selasa (19/9/2023), IHSG menguat 0,64 persen atau 46,71 poin ke level 6.980,32. Sepanjang kemarin, IHSG bergerak pada rentang 6.924 hingga 6.994. Sementara itu, tercatat sebanyak 278 saham menguat, 243 saham melemah, dan 231 saham bergerak di tempat.

“Pelaku pasar menantikan petunjuk mengenai outlook ekonomi dan arah kebijakan moneter ke depan,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan di Jakarta, Selasa, seperti dilansir Antara.

Para pelaku pasar pada pekan ini wait and see terhadap kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed terkait suku bunga acuannya pada Rabu (20/9/2023) waktu AS, dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Kamis (21/9/2023).

The Fed dan Bank Indonesia, keduanya diyakini akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level saat ini.

Adapun market cap bertengger di level Rp10.356,38 triliun. Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) naik 3,88 persen ke level Rp5.350, sementara PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menguat 3,17 persen menuju Rp3.580 per lembar.

Selain itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ikut menguat sebesar 1,69 persen menuju Rp6.000 per lembar, lalu disusul saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang mencatatkan kenaikan 1,51 persen ke level Rp2.690.

Adapun penghuni top gainers pada kemarin dipimpin oleh saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) yang melesat 24,20 persen ke level 390. Posisi ini disusul saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang naik 18,24 persen menuju 350.

Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT MNC Digital Entertainmen Tbk. (MSIN) yang merosot 25 persen ke Rp1.980. Sementara itu, saham PT Distribusi Voucher Indonesia Tbk. (DIVA) turun 13,74 persen ke 364 per lembar.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya