SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi bergerak sideways dalam rentang 6.660-6.700 pada perdagangan pekan ini antara 19­–23 Juni 2023 akibat investor cenderung wait and see.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan pergerakan IHSG pekan ini akan dipengaruhi beberapa sentimen di antaranya proyeksi suku bunga Bank Indonesia (BI), testimoni Jerome Powell, serta pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral China.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“RDG BI diproyeksikan akan menahan suku bunga BI 7-Day reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen,” katanya dalam riset tertulis seperti dilansir Bisnis, Senin (19/6/2023).

Ratih mengatakan suku bunga pada level 5,75 persen tersebut telah berjalan sejak Januari 2023. Pertimbangan BI masih perlu menahan suku bunga adalah Bank Sentral beberapa negara, khususnya The Fed masih belum benar-benar memberikan sinyal dovish.

Meskipun jika melihat tren inflasi tahunan secara domestik telah turun ke level 4 persen YoY pada Mei 2023, lebih rendah dari periode sebelumnya sebesar 4,33 persen YoY, sekaligus berada dalam target BI sebesar 2-4 persen.

Selain sentimen suku bunga BI, katalis yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar ekuitas di minggu depan adalah testimoni Chairman The Fed, Jerome Powell di hadapan kongres untuk memberikan arah kebijakan moneter serta prospek ekonomi AS kedepan.

“Sektor yang menarik dicermati adalah sektor consumer primer dan non primer di tengah landainya harga komoditas dan inflasi yang terjaga,” jelas Ratih.

Sentimen Bank Sentral China (PBoC) memangkas suku bunga acuan seven-day reverse repurchase rate sebesar 10 bps ke level 1,9 persen akan berdampak pada sektor basic materials. Pemangkasan suku bunga tersebut diharapkan dapat menjadi asa untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi China, sehingga berpotensi meningkatkan ekspor non migas nasional.

Sementara itu, pada perdagangan pekan lalu, IHSG secara kumulatif menguat 0,06 persen dan ditutup di level 6.698. Sentimen terkait kebijakan The Fed yang sesuai ekspektasi dengan menahan suku bunga pada level 5,00 persen-5,25 persen menjadi katalis positif.

Meski begitu pelaku pasar masih harus mencermati isyarat The Fed yang berencana menaikkan suku bunga hingga 2 kali lagi di tahun 2023. Kebijakan The Fed yang menahan suku bunga tersebut memberikan dorongan bagi sektor material dasar, di mana dalam sepekan tumbuh 1,74 persen seiring optimisme terhadap ekspansinya ekonomi setelah melalui tingkat suku bunga tinggi. Sejalan dengan itu saham di sektor growth stock, yaitu teknologi juga menguat minggu lalu 1,73 persen.

Seiring dengan katalis tersebut, beberapa saham rekomendasi Ajaib Sekuritas adalah:

  • (Buy) EXCL di area Rp2.020 dengan target harga pada resistance di level Rp2.120 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp1.980.
  • (Buy) BRPT di area Rp770 dengan target harga pada resistance di level Rp810 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp730.
  • (Buy) ACES di area Rp650 dengan target harga pada resistance di level Rp700 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp610.

Sebelumnya, sejumlah saham naik dobel digit dan masuk daftar top gainers di tengah pergerakan IHSG yang menguat tipis 0,07 persen level 6.698,54 selama sepekan periode 12 Juni-16 Juni 2023.

IHSG naik tipis 0,07 persen pada level 6.698,54 dari level 6.694,02 pada pekan sebelumnya, meskipun pada Jumat ditutup melemah 0,23 persen atau 15,24 poin ke level 6.698,54.

Saham-saham seperti FMII, hingga EMTK terpantau mengalami peningkatan harga signifikan sehingga masuk dalam jajaran top gainers.

Peringkat pertama emiten dalam jajaran top gainers pekan ini ditempati oleh PT Fotune Mate Indonesia Tbk. (FMII) yang harga sahamnya melesat 54,08 persen dalam sepekan.

Harga saham FMII ditutup di level Rp755 per saham dari sebelumnya Rp490 per saham. Posisi kedua emiten top gainers diisi oleh PT Indah Prakasa Sentosa Tbk. (INPS) yang naik 51,47 persen ke harga Rp206 per saham. Kemudian PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) menyusul di posisi ketiga dengan kenaikan sebesar 46,58 persen sehingga berada di harga Rp107 per saham.

Top gainers selanjutnya adalah PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) dan PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA). Harga saham CAKK melesat 35,85 persen sehingga menjadi Rp216 per saham dan saham IDEA meningkat 29,03 persen sehingga parkir di Rp120 per saham.

Posisi keenam ditempati oleh saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA). Saham BNBA meningkat 26,61 persen selama sepekan, dari harga Rp620 per saham menjadi Rp785 per saham.

Saham PT Pakuan Tbk. (UANG) menjadi saham top gainers selanjutnya di peringkat ketujuh. Harga saham UANG melesat 25,81 persen menjadi Rp390 per saham dari Rp310 per saham.

Adapun saham-saham lain yang masuk daftar tercuan pekan ini mencakup KAYU yang naik 23,89 persen ke harga Rp140 per saham. Selanjutnya EMTK melesat 23,20 persen menjadi Rp770 per saham, dan BSML naik 22,15 persen ke harga Rp182 per saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor teknologi paling tinggi yaitu 2,74 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor industri yang naik masing-masing 0,43 persen dan 0,02 persen.

Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,66 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang minus 0,60 persen dan 0,47 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SULI, BCIC, TSPC, EMTK dan PADA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni RAJA, LAJU, DMMX, BSML dan MENN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.157.105 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,80 miliar lembar saham senilai Rp12,42 triliun. Sebanyak 213 saham naik, 313 saham menurun, dan 204 tidak bergerak nilainya.



Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya