SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menetapkan delapan isu strategis di bidang perumahan yang akan dilaksanakan pada 2023.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan delapan isu strategis tersebut dilakukan guna mendorong penyediaan hunian layak bagi masyarakat sekaligus mengurangi kekurangan kebutuhan atau backlog perumahan di Indonesia. “Ada delapan isu strategis bidang perumahan yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR pada tahun ini,” ujar Iwan dalam keterangannya di Jakarta seperti dilansir Antara, Jumat (27/1/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sejumlah isu strategis bidang perumahan membutuhkan perhatian khusus. Pertama, dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan tematik dan direktif nasional pada 2023. Kedua, kegiatan operasi, pemeliharaan, optimalisasi, dan rehabilitasi (OPOR) terutama pemeliharaan dan rehabilitasi khusus untuk aset yang belum diserahterimakan kepada pemerintah daerah dan kementerian/ lembaga terkait dan ketiga adalah penanganan kemiskinan ekstrem (PKE) dan stunting.

Adapun isu yang ke empat adalah dukungan terhadap penanganan kumuh melalui keterpaduan penanganan kawasan melalui integrasi program perumahan dan cipta karya. Sedangkan isu kelima adalah dukungan penyediaan hunian di Ibu Kota Negara (IKN).

Isu keenam adalah penanganan rumah khusus untuk penyediaan rumah terdampak bencana termasuk program pemerintah, masyarakat kawasan perbatasan dan 3T. Ketujuh adalah dukungan terhadap pengembangan kawasan prioritas bidang PUPR untuk mendukung target RPJMN 2020 – 2024 dan direktif nasional dan kedelapan penanganan backlog rumah MBR dalam rangka pencapaian Program Sejuta Rumah (PSR).

Sebelumnya, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran untuk bidang perumahan pada tahun ini sebesar Rp6,98 triliun. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, anggaran tersebut sudah termasuk dukungan bagi pembangunan IKN Nusantara sebesar Rp540 miliar. Adapun anggaran bidang perumahan sebesar Rp6,98 triliun tersebut dialokasikan untuk pembangunan rumah susun sebanyak 5.379 unit dengan anggaran sebesar Rp2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya