SOLOPOS.COM - Bunga Salsabila, konten kreator muda asal Boyolali, Jawa Tengah. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Iseng-iseng berhadiah. Begitulah cerita singkat konten creator cilik, Bunga Salsabila. Siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini memang awalnya hanya iseng membuat konten video pendek berisi petuah bijak atau wejangan di status WhatsApp (WA).

Lantaran banyak yang suka dan meminta izin share, Bunga pun mengunggah videonya di Instagram. Ternyata video Bunga banyak penggemar. Konten bikinan gadis cilik yang juga piawai menyanyi ini disukai karena sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Mulai bikin konten itu tahun 2017. Saat itu aku kelas IV SD. Iseng upload di IG ternyata banyak yang suka karena relate sama kehidupan,” cerita Bunga saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (28/4/2023).

Melihat respons warganet yang luar biasa, Bunya pun memperkaya konten dengan membuat video make up. Kebetulan, dia sering diminta menyanyi sehingga kerap tampil dengan make up. Kontennya pun makin kaya dengan video makan alias mukbang.

Mukbang adalah siaran yang menampilkan host sedang makan. Siaran ini populer di Korea Selatan sejak 2010. Bagi yang belum tahu, mukbang berasal dari kata Meokbang. Dalam Bahasa Korea, Moekbang adalah gabungan dari kata Meogda berarti makan dan Bangsong artinya siaran.

Bunga awalnya membuat video mukbang dalam Bahasa Indonesia. Namun, melihat minimnya konten berbahasa Jawa, dia punya gagasan membuat video mukbang dengan Bahasa Jawa.

“Tahun 2018, aku mulai mukbang pakai Bahasa Jawa,” ujar dia.

Makan Lebih Cepat

Ternyata ada cerita menarik mengapa Bunga membuat video mukbang. Tak hanya lantaran video mukbang populer, rupanya ide ini lahir dari “usaha” sang ayah untuk membuat Bunga makan lebih cepat.

“Gara-gara makanku lama, terus di-shooting sama Papi [ayah Bunga]. Harus bisa makan cepat, segini harus habis. Terus di-upload di IG, ternyata banyak yang nonton. Lanjut deh bikin konten mukbang,” kata Bunga sembari tertawa.

Soal pilihan busana dan aksesori alias OOTD ketika bikin konten yang terbilang unik, seperti memakai anting sandal jepit dan kok, dia mengaku awalnya aksesori itu hanya dipakai ketika berfoto. Begitu melihat respons warganet pada video mukbang makin besar, Bunga pun berkreasi dengan aksesori unik ini saat mukbang.

Meski hanya video mukbang, Bunga tak mau tampil asal. Di setiap videonya, ada konsep yang dirancang khusus bareng Sang Ayah. Selain soal penampilan unik, Bunga juga harus memastikan penggunaan Bahasa Jawa dalam video mukbangnya benar. Dia tak segan bertanya mengenai trap-trap atau tingkatan dalam penggunaan Bahasa Jawa.

“Aku pengin Bahasa Jawa dikenal banyak orang. Bahasa Jawa perlu dilestarikan salah satu caranya diangkat di medsos. Jadi orang yang awalnya enggak tahu atau jarang tahu, jadi tahu.”

Selain itu, di sebagian besar video mukbang, Bunga menyelipkan kampanye makanan sehat dengan mengonsumsi sayur aneka warna. Dia mengaku sangat senang karena kontennya ini bisa menginspirasi anak-anak untuk mengonsumsi makanan sehat.

Bagi Bunga, layanan internet berkualitas yang kini begitu mudah diakses telah membuka banyak kesempatan baru baginya. Lewat aneka konten yang diunggah di media sosial, dengan dukungan internet berkualitas, dirinya mampu meraih banyak hal, mulai dari Rupiah hingga bertemu tokoh idola seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, hingga artis Raffi Ahmad.

Lewat konten mukbangnya, dia pun bisa menginspirasi anak-anak lain untuk gemar makan sayur. “Internet itu buat aku kayak tempat dapat informasi sama menyebarkan informasi. Kita bisa dapat pengalaman dari orang lain dan bisa juga ngasih pengalaman kita ke orang lain. Senang sih konten-kontenku bisa menjadi inspirasi. Anak-anak jadi suka sayur,” jelas dia.

Sejauh ini, Bunga konsisten membuat konten mukbang dalam Bahasa Jawa dengan tagline “Monggo maem. Bismillahirrahmanirrahim” di empat platform media sosial, Instagram, Tiktok, Facebook, dan Youtube.

Meski rajin membuat konten setidaknya satu konten setiap hari, dia memastikan aktivitas tersebut tidak menggangu waktu belajarnya. Bunga pun tetap mempu berprestasi di sekolah, bahkan meraih predikat juara di sejumlah kompetisi, salah satunya lomba bercerita dalam Bahasa Jawa.

“Jadi kalau misalnya punya bakat, zaman sekarang kan ada internet, kalau bisa share bakat di internet agar jadi perhatian banyak orang dan menghasilkan banyak hal, termasuk uang. Gunakan Internet sebaik mungkin dan tetap semangat,” pungkas Bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya