Bisnis
Selasa, 7 Maret 2023 - 04:17 WIB

Insentif Disebar, Negoisasi dengan Produsen Kendaraan Listrik Dunia Berlanjut

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil listrik. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan  akan  melanjutkan negosiasi dengan produsen kendaraan listrik dunia setelah mengumumkan bantuan insentif kendaraan listrik.

Luhut diketahui tengah dalam negosiasi final dengan pabrikan otomotif listrik asal AS, Tesla Inc dan BYD asal China.

Advertisement

“Ini jadi sangat penting karena terus terang ada dua perusahaan besar dunia yang sedang kita finalisasikan negosiasi dengan mereka. Kita berharap dengan dikeluarkan aturan baru ini, itu akan buat posisi kita jauh lebih kuat daripada apa yang terjadi beberapa waktu terakhir ini,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/3/2023) seperti dilansir Antara.

Luhut mengatakan pemberian insentif pembelian kendaraan listrik diharapkan bisa mendorong minat investor untuk mengembangkan industri tersebut di dalam negeri.

Advertisement

Luhut mengatakan pemberian insentif pembelian kendaraan listrik diharapkan bisa mendorong minat investor untuk mengembangkan industri tersebut di dalam negeri.

Mulai 20 Maret 2023, pemerintah akan memberikan bantuan pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebesar Rp7 juta per unit untuk pembelian 200.000 unit sepeda motor listrik baru dan Rp7 juta per unit untuk konversi 50.000 unit sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.

Pemerintah juga akan memberikan insentif untuk kendaraan bermotor roda empat atau mobil listrik sebanyak 35.900 unit dan 138 unit bus listrik hingga Desember 2023

Advertisement

Lebih lanjut, Luhut meyakini bahwa Tesla masih berminat untuk membangun pabrik di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

Menurut dia, kendati Tesla membangun pabrik perakitan baru di Meksiko pada Februari lalu, tidak berarti peluang untuk membangun pabrik di ASEAN tertutup.

“Meksiko itu backyard [halaman belakang] Amerika, tentu mereka bangun pabrik di sana,” katanya.

Advertisement

Luhut mengatakan perusahaan Elon Musk itu disebut-sebut berencana untuk membangun pabrik berkapasitas 1 juta unit mobil per tahun di kawasan ASEAN meski belum jelas di negara mana Tesla akan berlabuh.

“Di region [kawasan] ini mereka masih punya komitmen yang saya dengar 1 juta mobil, apakah itu ke Indonesia, ya kita lihat saja beberapa hari ke depan,” kata Luhut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif