Bisnis
Kamis, 26 Januari 2023 - 16:54 WIB

Inovatif dan Trust Jadi Kunci Sukses Pengembangan Ekonomi Syariah

R Bony Eko Wicaksono  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekonomi syariah (koperasi165.com)

Solopos.com, SOLO – Pengembangan ekonomi syariah di Solo dan sekitarnya membutuhkan inovasi dan kepercayaan agar terus tumbuh. Sistem ekonomi syariah mengandalkan bagi hasil keuntungan maupun kerugian.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Solo, Ibrahim Fatwa Wijaya, mengatakan lembaga keuangan syariah memiliki peran vital bagi perekenomian daerah karena mengedepankan kemitraan yang berkeadilan. Keuangan syariah mengedepankan sistem bagi hasil keuntungan dan kerugian.

Advertisement

“Karena itu harus inovatif di era digital. Inovasi-inovasi harus dilakukan untuk menangkap peluang dalam pengembangan bisnis di 2023,” kata dia, di sela-sela acara Talkshow Sociopreneur bertajuk “Potensi Bisnis Syariah 2023” di Solo Bistro, Jl. Slamet Riyadi, Kamis (26/1/2023).

Selain inovatif, para pelaku bisnis syariah harus membangun dan memperkuat kepercayaan baik kepada diri sendiri, nasabah atau konsumen maupun pelaku bisnis lainnya. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada kecurigaan tatkala menjalankan sistem bagi hasil keuntungan dan kerugian.

Begitu pula dengan nasabah atau konsumen, mereka bakal loyal dan terus bermitra dengan pelaku bisnis syariah secara berkelanjutan. “Sistem bagi hasil mengandalkan laporan keuangan. Jika ada kerjasama kemudian ada yang tidak amanah ya bubar. Bisnis tidak berlanjut. Karena itu perlu trust atau membangun kepercayaan konsumen. Ini sangat penting di sistem bagi hasil keuntungan dan kerugian,” ujar dia.

Advertisement

Menurut Ibrahim, potensi ekonomi syariah di Solo dan sekitarnya cukup tinggi. Ekonomi syariah tidak hanya yang erat hubungannya dengan bisnis syariah melainkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun kuliner halal.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) The Lawu Group, Parmin Sastro, mengatakan bisnis syariah harus mengutamakan aspek kebermanfaatan serta kaidah agama selain memperoleh keuntungan dari kegiatan usaha. Parmin menyebut menjalankan bisnis syariah tak mudah dan banyak tantangan.

Bisnis wisata harus dijalankan secara efisien dan efektif, sehat, dan kontinu. “Secara likuiditas bisnis harus sehat, cashflow lancar. Sebenarnya, umat muslim yang memiliki usaha harus syariah,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif