Bisnis
Selasa, 29 Agustus 2023 - 20:11 WIB

Kisah Octavia Intan, Pasarkan "Alunna" Aneka Olahan Kurma

Maymunah Nasution  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Octavia Intan Imanisa, 32, memasarkan berbagai olahan kurma berupa selai dan susu dengan merek Alunna. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO —  Octavia Intan Imanisa, 32, memasarkan berbagai olahan kurma berupa selai dan susu dengan merek Alunna. Usaha ini mulai dibangun Intan, demikian ia biasa disapa, pada tahun 2018. Alunna berawal dari pengalaman pribadi Intan yang menghadapi tantangan saat alternatif pengganti gula.

Intan pun mencoba mengolah kurma menjadi selai sebagai campuran makanan untuk memberikan rasa manis. Tak hanya dikonsumsi sendiri, ia mengirimkan produk olahan kurma itu kepada teman-temannya dan mendapatkan respons positif.

Advertisement

Selai kurma juga bisa digunakan untuk campuran pada smoothies, oat, dan aneka jus buah. Untuk selai, Intan membuat beberapa varian yaitu selai orisinal, selai apel kurma, selai kurma cranberry, dan selai kurma kismis. Sementara, susu kurma ada dua varian, orisinal dan coklat. Susu kurma Alunna tanpa tambahan gula dan pengawet.

Respons pasar terhadap produk Alunna sangat baik. Hal itu juga terlihat dalam UMKM Expo Nasional 2023 yang berlangsung di Pamedan Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, pada 10-13 Agustus 2023. Intan turut memamerkan produk Alunna di pameran tersebut sebagai salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).

Advertisement

Respons pasar terhadap produk Alunna sangat baik. Hal itu juga terlihat dalam UMKM Expo Nasional 2023 yang berlangsung di Pamedan Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, pada 10-13 Agustus 2023. Intan turut memamerkan produk Alunna di pameran tersebut sebagai salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).

SETC merupakan program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”. Tujuannya ialah memberi pelatihan, pendampingan, pembinaan, hingga jejaring bagi para pelaku UMKM yang ingin berkembang. Pada akhirnya, manfaatnya dapat dirasakan, bukan hanya oleh para pelaku UMKM, melainkan juga bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya. Alunna terpilih setelah melalui proses kurasi yang dilakukan oleh SETC.

“Di UMKM Expo Nasional kemarin, respons pasar bagus banget. Alhamdulillah. Saya bersyukur dapat kesempatan ini, karena ini event nasional jadi banyak yang datang dari seluruh Indonesia. Kami bisa memperluas market, dan kemarin yang beli Alhamdulillah sekali,” kata Intan.

Advertisement

“Harapan saya, bisa bergandengan terus dengan SETC, maju bersama. Masih banyak hal yang harus dipelajari. Jadi dengan kolaborasi SETC dan UMKM ini bisa membuat UMKM lebih maju, dan kami bisa mendapatkan pelatihan berjenjang sehingga bisa terus meng-upgrade bisnis kami,” ungkap Intan.

Ia mengaku masih memiliki mimpi lain bersama Alunna. Oleh karena itu, harus terus belajar dan memperluas wawasan agar usahanya terus berkelanjutan dan semakin berkembang melalui SETC.

Perjalanan Alunna

Octavia Intan Imanisa, 32, memasarkan berbagai olahan kurma berupa selai dan susu dengan merek Alunna. (Istimewa)

Ada suka dan duka dalam setiap perjalanan usaha. Itu pula yang dilalui Intan. Ia sempat menghentikan produksi selama 6 bulan karena terkendala pada daya tahan produk. Awalnya, produk selai Alunna dikemas dalam kemasan botol plastik. Ternyata, selai itu rusak saat pengiriman. Beralih ke botol kaca, ternyata daya tahan produknya tidak lebih baik. Namun, Intan tak patah semangat.

Advertisement

Ia pun akhirnya berkolaborasi dengan ahli teknologi pangan untuk menemukan solusi agar produk selainya bisa tahan lama.

“Kami kolaborasi dengan orang teknologi pangan, bagaimana selai di dalam jar dapat bertahan selama dua tahun di suhu ruang, sepanjang belum dibuka. Jadi memang enggak bisa semuanya ditangani sendiri. Alhamdulillah, sekarang semua berjalan baik,” kata Intan.

Seiring berjalannya waktu, Intan menyadari bahwa usahanya tak bisa dikerjakan sendiri. Intan pun mempekerjakan empat karyawan dan satu orang pekerja lepas yang mulai terlibat menangani produksi, urusan administrasi, dan konten promosi.

Advertisement

Intan mulai mendelegasikan pekerjaan agar roda bisnis terus berjalan. Ia merasakan sendiri pentingnya kolaborasi. Selain itu, membantu lebih banyak orang untuk berdaya secara ekonomi.

“Di awal, produksinya semua saya sendiri. Pagi masih kerja, sore sampai malam menemani anak, jadi saya baru bisa masak itu setelah anak saya tidur. Paling cuma bisa memproduksi satu kilogram kurma, karena proses pembuatannya lama. Bisa lima sampai enam jam untuk proses dari kurma jadi selai,” ujar Intan.

Dari awalnya hanya bisa mengolah dari satu kilogram kurma, kini Alunna memproduksi selai dan susu dari delapan kilogram kurma dalam sehari. Bahan baku kurma didapatkan dari distributor, karena produksi kurma dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan produksi Alunna. Intan berharap, ke depannya, produk Alunna bisa diolah dari kurma lokal.

“Saya ingin Alunna jadi top of mind untuk produk olahan kurma yang aman dan enak,” kata Intan.

Baca Juga

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif