SOLOPOS.COM - Produk kerajinan tangan dari Koperasi Pemasaran Srikandi Sukses Sejahtera Bersama. Foto diambil dalam acara Festival Payung Indonesia di Balai Kota Solo, pada Minggu (10/9/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Sebagai upaya mengembangkan produk industri rumahan atau home industry, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan di Laweyan, Solo, membentuk Komunitas Srikandi yang berawal dari arisan.

Komunitas ini digunakan sebagai bentuk kerja sama agar dapat saling membantu pemasaran untuk produk-produk UMKM dari anggota.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Setelah itu kemudian berkembang menjadi koperasi, dengan nama Koperasi Pemasaran Srikandi Sukses Sejahtera Bersama.

Ketua Koperasi Pemasaran Srikandi Sukses Sejahtera Bersama, Dwi, menguraikan para pelaku UMKM perempuan memahami betul pentingnya kolaborasi.

Semangat ini diwujudkan menjadi koperasi tersebut yang menjadi wadah anggotanya untuk percaya diri untuk mengembangkan usaha bersama. Dwi menjelaskan embrio gagasan komunitas ini sudah ada pada 2010 lalu.

“Srikandi itu embrionya itu sejak tahun 2010, itu terdiri dari ibu-ibu yang kebetulan masing-masing punya usaha sendiri. Setelah berkembang, kemudian menjadi komunitas selanjutnya kita mulai bekerja sama dengan beberapa dinas, termasuk BUMN itu ada Pertamina juga, dan berkembang sampai sekarang,” ujar Dwi kepada Solopos.com, Minggu (10/9/2023).

Saat ini ada 28 anggota koperasi aktif yang juga melayani simpan pinjam. Walaupun koperasi tersebut baru dirintis sejak tujuh bulan lalu, kegiatan Srikandi telah rutin digelar sejak 2010 setiap bulannya.

“Dalam bentuk arisan jadi memang pengikatnya itu arisan dan sampai sekarang. Kalau untuk pameran kita bekerja sama dengan dinas dulu, tapi beberapa kami sudah ada yang mandiri jadi seperti di Festival Payung Indonesia,” tambah dia.

Dwi mengaku memang mengutamakan para perempuan untuk bergabung, karena memang pihaknya berfokus pada pengembangan perempuan yang ingin mandiri secara ekonomi. Ataupun, lanjut Dwi, para perempuan yang peduli untuk mengembangkan ekonomi keluarga.

“Untuk kesejahteraan anggota di dalam kita punya simpan pinjam, jadi untuk membantu teman-teman yang butuh modal. Juga untuk pemasaran kita sering dalam proyek, misalnya hampers dan suvenir, saling membantu memasarkan produk teman-teman,” terang Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya