Bisnis
Rabu, 6 Januari 2021 - 23:45 WIB

Ini Tantangan Pemenuhan Kebutuhan Energi Yang Dihadapi Indonesia

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekjen Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto (Solopos TV)

Solopos.com, SOLO -- Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto mengatakan masih ada sejumlah tantangan pemenuhan kebutuhan enegeri di Indonesia. Untuk itu pemerintah terus melakukan langkah-langkah terkait hal itu.

“Tantangan tersebut adalah kebutuhan energi yang terus meningkat, sementara pasokan kapasitas energi terbatas,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto dalam talkshow virtual Solopos dengan tema, Outlook Energy Indonesia 2021, Rabu (6/1/2021) malam.

Advertisement

Ada tiga nara sumber dalam talkshow yang didukung PLN. yakni Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto. Lalu Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dan Deputy CEO PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro. Dengan host talkshow virtual, Direktur Bisnis Solopos Grup Suwarmin.

Outlook Energy Indonesia 2021, Devisa dan Pertumbuhan Ekonomi

Advertisement

Outlook Energy Indonesia 2021, Devisa dan Pertumbuhan Ekonomi

Lebih jauh Djoko Siswanto menyampaikan tantangan dalam pemenuhan kebutuhan energi itu karena saat ini ada beberapa hal yang mempengaruhinya. Seperti produksi minyak mentah dalam negeri turun (crude), sementara impor BBM jenis gasoline dan crude meningkat.

“Hal lainnya adalah LPG yang masih impor, sementara ekspor batubara tertekan karena adanya kebijakan energi bersih di sejumlah negara. Kemudian infrastruktur gas dan listrik belum terintegrasi di Indonesia,” ujar Djoko Siswanto.

Advertisement

Benarkah Beda PNS dan PPPK Hanya Pada Tidak Adanya Uang Pensiun? Simak Ini Dulu

Tantangan Kebutuhan Energi di Indonesia. (Solopos TV)

Jaringan Gas

Selanjutnya solusi tantangan kebutuhan energi, adalah mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi seperti Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi dan gas untuk industri. Lalu meningkatkan pengunaan kendaraan bermorot listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia.

Kemudian mempercepat pemanfaatan pembangkit EBT (Energi Baru dan Terbarukan) dengan pemanfaatan sumber energi. Seperti air, sinar Matahari, dan angin. Di mana saat ini didominasi PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya.

Advertisement

Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Tempe Kurangi Ukuran Produk

Selain itu, lanjut Djoko Siswanto, meningkatkan produksi LPG domestik, pembangunan jaringan gas kota untuk pemenuhan kebutuhan energi. Kemudian pembangunan transmisi listrik, meningkatkan produksi DME, dan mendorong penggunaan kompor listrik.

“Jaringan gas, kita optimis di 2021 dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi bisa terkoneksi. Saat ini ada beberapa wilayah yang belum tersambung seperti di Dumai, kemudian Cirebon-Semarang. Jika ini sudah terkoneksi, diharapkan ada pertumbuhan permintaan gas termasuk untuk rumah tangga,” ujar Djoko Siswanto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif