Bisnis
Minggu, 4 Juni 2023 - 17:34 WIB

Ini Dia! Boneka Kokeshi Jepang dari Limbah Mebel, Harga Murah Mulai Rp65.000

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemilik Citramata, Hasan Agus Wiratomo, 31, menunjukkan karya kerajinan boneka kayu miliknya, dalam acara Solo Art Market, di jalur pedestrian, Jl. Diponegoro, Ngarsapura, Solo, pada Minggu (4/6/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Warga Yogyakarta, Hasan Agus Wiratomo, 31, sukses menyulap limbah mebel menjadi kerajinan boneka kayu. Laris manis sebagai pilihan suvenir dan hadiah, boneka kayu miliknya mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Hasan menjual produknya dengan merek Citramata. Boneka kayu miliknya dibuat dengan limbah mebel yang ia temukan secara tidak sengaja.

Advertisement

Ia bekerja sama dengan perajin mebel dan menggunakan sisa-sisa kayu jati atau mahoni. Walaupun produk miliknya bisa dibuat dengan semua jenis kayu.

Boneka kayu miliknya dibuat mungil, ia sengaja mengambil pasar untuk suvenir, hadiah, dan oleh-oleh.  Boneka kayu miliknya mengadopsi bentuk Boneka Matrioska asal Rusia dan Boneka Kokeshi dari Jepang.

Advertisement

Boneka kayu miliknya dibuat mungil, ia sengaja mengambil pasar untuk suvenir, hadiah, dan oleh-oleh.  Boneka kayu miliknya mengadopsi bentuk Boneka Matrioska asal Rusia dan Boneka Kokeshi dari Jepang.

Namun bedanya, ia melukis boneka kayu miliknya memakai baju adat nusantara. Dengan menggunakan pigura yang diklaimnya cocok untuk suvenir.

Ia memutuskan untuk fokus bergelut di kerajinan ini karena berbekal ilmu kuliahnya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Sebelum lulus kuliah, ia bertekat untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan bukan menjadi pelamar kerja.

Advertisement

“Awalnya datang ke tempat bubutan, pengin bubutin kayu. Karena pakai yang kecil-kecil, tapi ternyata di sana banyak dan tidak dipakai. Hanya dipakai buat kayu bakar. Ini bisa buat produk saya,” papar Hasan saat ditemui Solopos.com dalam acara Solo Art Market, di jalur pedestrian, Jl. Diponegoro, Ngarsapura, Solo, pada Minggu (4/6/2023).

Sebelum pandemi Covid-19 ia mempunyai dua karyawan tetap dan dua freelancer untuk membantu produksinya.

Saat ini ia tidak mempunyai karyawan tetap, namun ia tetap menggunakan jasa freelancer untuk melukis. Sebab, pandemi membuat produksi boneka kayu miliknya menurun, karena tidak ada perayaan wisuda ataupun pernikahan.

Advertisement

Boneka kayu miliknya dijual satuan dan per paket mulai Rp65.000 hingga Rp360.000. Dalam sebulan ia mampu memproduksi 100 hingga 150 buah.

Ia memasarkan produk miliknya secara online melalui Instagram. Ia juga menjual produknya di hotel-hotel bintang lima di Yogyakarta dengan binaan dinas setempat. Kesulitan dalam membuat produknya adalah menghasilkan lukisan yang presisi.

Saat pandemi ia sempat memutar otak karena telah menyiapkan banyak pigura untuk boneka kayunya. Karena menumpuk, ia memutuskan untuk menjualnya di marketplace. Sebab ia melihat pemintaan pasar pigura cukup besar.

Advertisement

Ia kini juga memproduksi aneka ukuran pigura mampu menjual ribuan buah pigura hingga kini. Ia menjual pigura kayu miliknya mulai harga Rp30.000 hingga Rp150.000. Dalam sebulan rata-rata ia mampu menjual 50 hingga 100 buah pigura.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif