SOLOPOS.COM - Ilustrasi bepergian naik pesawat. (Freepik.com).
Solopos.com, SOLO — Pemilik usaha wisata Sukmatrip.com, Yosua Eka Setiawan, mengatakan destinasi wisata Kota Solo harus siap jika ingin mendatangkan wisatawan luar negeri.
Dia juga menambahkan harus ada konsep wisata yang jelas sehingga disukai pelancong dari mancanegara.
“Saya pikir perlu ada kolaborasi dengan semua stakeholders terkait. Tidak hanya di Solo, sebaiknya seluruh pemerintah daerah Soloraya juga ikut bekerja agar tercipta wisata yang terkonsep di Soloraya ini,” papar Yosua saat dihubungi Solopos.com via telepon, Jumat (12/5/2023).
Yosua yang mengoperasikan travel Sukmatrip.com di Bali ini mengatakan bagi Solo masih banyak evaluasi yang perlu diupayakan agar wisatawan betah berwisata di Solo dan meningkatkan length of stay mereka.
Yosua yang mengoperasikan travel Sukmatrip.com di Bali ini mengatakan bagi Solo masih banyak evaluasi yang perlu diupayakan agar wisatawan betah berwisata di Solo dan meningkatkan length of stay mereka.
Menurutnya, masih perlu adanya penambahan landmark wisata yang khas sesuai Kota Solo, juga promosi perlu ditingkatkan dan dukungan dari pemerintah.
Dia menuturkan paket-paket wisata di Solo dengan durasi 3 hari 2 malam atau 5 hari 4 malam diperlukan agar pariwisata Solo terus ramai. Juga, kerja sama dengan restoran maupun hotel sebagai lokasi kuliner dan istirahat para wisatawan juga diperlukan.
Menurutnya penambahan rute penerbangan internasional ke Solo otomatis menambah ekonomi masyarakat dan menambah value Kota Solo.
Yosua berpendapat adanya tambahan rute penerbangan serta akses yang memadai bisa membuat Solo memenangkan UNESCO Creative City Network (UCCN) yang sedang diupayakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Pemilik rental mobil Ajibon, Aji Atmodiwiryo, mengatakan wacana dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, untuk menambah rute penerbangan internasional dari Malaysia dan Singapura ke Solo menjadi angin segar bagi pariwisata Solo.
“Tentu saja kami sambut baik, jangan sampai wisatawannya pindah ke Jogja. Kami sering iri dengan Jogja karena wisatawan masih banyak yang memilih menginap dan berwisata di sana [Jogja], sementara di Solo sebentar saja. Kami pun siap dengan terobosan Mas Gibran karena secara fasilitas dan sumber daya, pihak wisata di Solo sudah terbiasa menangani wisatawan internasional,” papar Aji kepada Solopos.com, Jumat.
Menurutnya, Solo perlu menyiapkan tiga hal untuk menambah kunjungan wisatawan luar negeri.
Yang pertama adalah frekuensi penerbangan. Aji berpendapat jika semakin sering penerbangan dari Kuala Lumpur maupun Singapura dilaksanakan, tentunya Solo semakin terkenal.
Selanjutnya adalah promosi Kota Solo ke masyarakat Malaysia dan Singapura jangan sampai loyo. Kemudian yang terakhir adalah kesiapan destinasi wisata di Solo.
Aji mengatakan Solo tidak memiliki wisata alam dan laut sehingga wisata budaya menjadi pakem utama pariwisata Solo.
Dia menyarankan ada kolaborasi antara pemerintah Kota Solo dengan pemerintah kabupaten di sekitar Solo agar membentuk paket-paket pariwisata dan sama-sama menyiapkan yang terbaik untuk turis yang datang.
Menurutnya saat ini pihak pelaku wisata di Solo sudah banyak yang berkoordinasi dengan rekan sesama pelaku wisata di Karanganyar maupun Klaten atau kabupaten lainnya.
Sebelumnya, dilansir dari Antaranews.com, Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka mengusulkan penerbangan internasional rute Singapura dan Malaysia menuju Bandara Adi Soemarmo Solo.
“Usulan Singapura dan Kuala Lumpur itu wajib, simpel,” katanya di Solo, Selasa (2/5/2023).
Gibran mengatakan usulan tersebut diajukan setelah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno mengatakan tengah mengupayakan akses penerbangan internasional di Solo. Penerbangan internasional ini akan memperkaya akses dari luar negeri menuju Solo.