Bisnis
Rabu, 8 Juni 2022 - 11:37 WIB

Ini Alasan Garuda Indonesia 2 Kali Lakukan Right Issue

Rinaldi Mohammad Azka  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan pengecekan akhir livery masker pesawat yang terpilih sebagai pemenang, sebelum peluncuran pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 NG bercorak khusus, beberapa waktu lalu. (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA--PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) bakal melaksanakan dua kali rights issue apabila Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) rampung dan perjanjian homologasi disepakati.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan pemerintah bakal menyuntikkan penyertaan modal negara (PMN) Garuda Indonesia jika proses PKPU telah mencapai perdamaian dan homologasi.

Advertisement

PMN tersebut bakal masuk melalui skema rights issue sebesar Rp7,5 triliun.

Rencananya, rights issue kali pertama dilaksanakan pada kuartal III/2022 dan membuat porsi kepemilikan saham pemerintah naik dari 60,54% menjadi 65%.

Advertisement

Rencananya, rights issue kali pertama dilaksanakan pada kuartal III/2022 dan membuat porsi kepemilikan saham pemerintah naik dari 60,54% menjadi 65%.

Kemudian, tahap kedua, rights issue bakal dilaksanakan sebagai pendanaan dari mitra strategis sehingga kepemilikan pemerintah terdilus menjadi 51%.

Baca Juga: Garuda Indonesia Ajukan Lagi Perpanjangan PKPU 30 Hari, Kenapa?

Advertisement

Sementara itu, emiten maskapai BUMN ini menilai relaksasi mobilitas perjalanan selama pandemi telah membuat kinerja kuartal I/2022 meningkat.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan kinerja operasional Garuda pada penutup kuartal I/2022 mulai menunjukan peningkatan yang menjanjikan.

Hal tersebut turut ditunjang oleh adanya relaksasi kebijakan mobilitas perjalanan yang mendorong minat masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan transportasi udara semakin meningkat.

Advertisement

“Selain itu, kembali dioperasikan layanan penerbangan umrah dari sejumlah kota besar di Indonesia serta akan dilaksanakannya penerbangan haji turut menjadi sinyal positif dalam upaya percepatan pemulihan kinerja yang akan terus kami optimalkan,” katanya.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Ini Respons Bos Garuda Indonesia (GIAA)

Kinerja kuartal I/2022 yang disebut menjanjikan tersebut bersambut dengan periode awal kuartal II/2022 yang merupakan masa arus mudik dan balik Lebaran 2022.

Advertisement

Garuda Indonesia Group melalui layanan penerbangan Garuda Indonesia serta anak usahanya, Citilink, menyiapkan sedikitnya 855.119 kursi penerbangan baik rute domestik maupun internasional memfasilitasi kebutuhan aksesibilitas udara masyarakat selama periode peak season Lebaran 2022.

Irfan Setiaputra mengatakan optimalisasi kapasitas penerbangan selama periode libur Lebaran ini merupakan komitmen Garuda Indonesia berkontribusi mendukung kelancaran mobilisasi masyarakat melalui penyediaan aksesibilitas udara.

Hal ini sejalan kembali diperbolehkannya perjalanan mudik masyarakat pada momentum Lebaran tahun ini.

Adapun optimalisasi ketersediaan kursi tersebut dilaksanakan melalui pengoperasian pesawat berbadan lebar serta penambahan frekuensi di beberapa rute permintaan yang tinggi (high demand) selama periode 25 April-10 Mei 2022 mendatang.

Baca Juga: Imbas Musim Haji, PT Garuda Indonesia (GIAA) Raih Cuan

Selama periode tersebut, Garuda Indonesia akan menyediakan sedikitnya 288.219 kursi yang akan dioperasikan dengan menggunakan sejumlah pesawat berbadan lebar diantaranya A330-300 dan A330-200 serta pesawat narrow body B737-800 NG.

Sementara Citilink menyiapkan hingga 566.900 kursi yang akan dilayani dengan menggunakan armada A320-200 dan ATR72-600.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Ini Alasan Garuda Indonesia (GIAA) Butuh Rights Issue 2 Kali di Semester II/2022

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif