SOLOPOS.COM - Ilustrasi rumah subsidi (Kementerian PUPR)
Solopos.com, SOLO–Bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ingin memiliki rumah sendiri, saat ini ada beragam fasilitas yang bisa dicoba untuk dimanfaatkan. Ada dana murah jangka panjang dari BP Tapera, ada fasilitas layanan tambahan dari BP Jamsostek.
Baca Juga: Wow, Kementerian PUPR Punya Paket Lengkap Agar MBR Punya Rumah
Diputi Direktur Wilayah Jateng dan DIY BP Jamsostek, Cahyaning Indriasari, mengatakan saat ini BP Jamsostek juga turut mendukung pemerintah dalam membantu MBR mendapatkan rumah. Untuk tujuan itu, BP Jamsostek memberikan layanan tambahan berupa fasilitas pembiayaan perumahan.
Dia mengatakan fasilitas tersebut diberikan melalui bank penyalur yang sudah bekerja sama dengan BP Jamsostek. Bank penyalur merupakan bank yang bergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah atau Asbanda.
Dia mengatakan fasilitas tersebut diberikan melalui bank penyalur yang sudah bekerja sama dengan BP Jamsostek. Bank penyalur merupakan bank yang bergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara dan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah atau Asbanda.
“Manfaat layanan tambahan itu berupa pinjaman uang muka perumahan besarnya Rp150 juta yang bisa diangsur sampai 15 tahun, ada KPR yang bisa dibantu sampai Rp500 juta dan bisa diangsur hingga 30 tahun. Ada pinjaman renovasi perumahan yang besarnya Rp200 juta dan bisa diangsur sampai 15 tahun. Suku bunga juga lebih rendah dibandingkan tidak menjadi peserta BP Jamsostek,” kata dia dalam acara Solopos Talkshow Virtual dengan tema Kolaborasi Penyediaan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat, yang disiarkan di YouTube Espos Live, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga: Harga Tanah Tinggi, Pemenuhan Rumah Subsidi di Jogja Terkendala
Untuk mengakses program tersebut nantinya peserta bisa datang ke bank penyalur. Selanjutnya dari pihak bank akan melakukan verifikasi dan konfirmasi ke BP Jamsostek terkait kepesertaannya. Jika semua terpenuhi, kredit akan terealisasi. “Kemudian sejak adanya permen 17/2021, jika sekema lama hanya untuk rumah baru, sekarang over kredit boleh. Kemudian satu peserta bisa mendapatkan layanan gabungan, bisa dapat uang muka dan KPR,” lanjut dia.
Baca Juga: Pandemi, Permintaan Rumah Subsidi Soloraya Diklaim Naik 2 Kali Lipat
Sesuai data yang ada, realisasi manfaat layanan tambahan secara nasional hingga Maret 2022 sudah mencapai 2.926 peserta yang memanfaatkan. Itu terdiri dari 2.631 peserta yang mengajukan KPR, 292 orang yang pengajuan renovasi perumahan, dan tiga peserta pengajuan uang muka.
Pada acara yang sama, Deputi Komisioner Bidang Pengerahan Dana Tapera BP Tapera, Eko Ariantoro, juga menyampaikan layanan pembiayaan rumah juga tersedia di BP Tapera.
Dia menyebutkan dari sisi operasional, sesuai mandat di UU No. 4/2016 dan PP No 25/2020, BP Tapera adalah sebuah badan hukum yang menghimpun dana dan kemudian menyediakan dana murah jangka panjang kepada MBR. “Jadi kami himpun secara kepesertaan dan sebagian dari peserta tersebut, yang MBR yang kemudian menerima manfaat [pembiayaan],” kata dia.
Dalam menyelenggarakan dana murah tersebut menurtnya tidak bisa sendiri, harus kolaborasi dengan lembaga lain.
Dia mengatakan per Desember 2021, BP Tapera sudah ditunjuk sebagai operator investasi pemerintah. Untuk menjalankan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dulu dikelola oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP).
“Disitu model bisnis kami bertambah tidak hanya dana berbasis kepesertaan tapi juga berbasis APBN atau investasi pemerintah,” kata dia.
