SOLOPOS.COM - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, Retna Setyowati memaparkan pekembangan IHK September 2023 di Aula Kantor BPS Solo, Senin (2/10/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, SOLO — Solo kembali menjadi kota dengan inflasi tertinggi di Jawa Tengah (Jateng) sepanjang September 2023. Inflasi di Kota Solo sebesar 0,42 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,59.

Angka tersebut menyamai Kota Semarang sebesar 0.42 persen dengan IHK sebesar 115,00. Namun, lebih rendah dari inflasi gabungan enam kota di Jateng yang hanya 0,41 persen dengan IHK sebesar 115,59.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Berdasarkan data jateng.bps.go.id, kota selanjutnya yang menempati posisi inflasi tertinggi yakni Tegal dan Kota Cilacap masing-masing sebesar 0,41 persen dengan IHK masing-masing sebesar 117,32 dan
115,65.

Sementara, inflasi terendah terjadi Kota Purwokerto dan Kota Kudus masing-masing sebesar 0,39 persen dengan IHK masing-masing sebesar 116,20 dan 115,42.

Kepala BPS Kota Solo, Ratna Setyowati mengatakan fenomena dan kejadian pada September seperti kenaikan harga beras turut menyumbang besaran inflasi di Kota Solo. Tidak terkecuali El Nino yang berpotensi membuat stok pangan berkurang.

“Kami perlu sedikit review terkait dengan kejadian atau yang terjadi  pada bulan September [2023]. Bisa diamati selain terjadi fenomena cuaca seperti El Nino yang masih terjadi sehingga produksi pangan terdampak,” kata dia dalam jumpa pers Rilis Resmi Berita (BRS) Inflasi September di BPS Solo, Senin (2/10/2023).

Ratna mengatakan perlu ada perhatian terkait perkembangan inflasi di Kota Solo oleh semua pihak. Terkhusus para pemangku kepentingan agar bisa mengendalikan stok pangan selama tiga bulan ke depan.

“Harapannya ini menjadi bahan tindak lanjut kami, apalagi menghadapi kondisi tiga bulan menjelang akhir tahun, serta kondisi cuaca serta stok pangan yang perlu menjadi satu peringatan bagi kita,” kata dia.

Data yang diunggah di jateng.bps.go.id juga menyebutkan komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi di Solo yakni beras, bensin, nasi dengan lauk, biaya pulsa ponsel, dan gula pasir.

Sedangkan beberapa komoditas yang menahan inflasi di Kota Solo antara lain cabai rawit, bawang putih, telur ayam ras, bawang merah, dan
daging ayam ras.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kata Ratna, turut andil atas tingginya inflasi di Solo.  Bahan pangan dan tembakau tersebut mengalami inflasi sebesar 1,00% sepanjang September 2023. “Ini relatif tinggi dibanding bulan sebelumnya,” kata dia.

Dia kemudian menyebut beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi paling besar  lainnya yakni beras dengan andil inflasi 0,32%, gula pasir 0,02%, susu cair kemasan 0,01%, dan rokok kretek filter 0,01%.

“Bisa dilihat memang dua [sampai] tiga bulan terakhir ini kelompok makanan, minuman, dan tembakau setiap bulannya selalu mengalami kenaikan, dan bulan ini kenaikannya relatif tinggi dibanding bulan sebelumnya,” kata dia.

Terkait beras, dia mengatakan angka inflasi itu menjadi pekerjaan rumah pihaknya. Meski Jawa Tengah merupakan bagian dari sentra produksi beras, distribusi beras malah ke luar Jateng dan tidak mencukupi dahulu beras di Jateng.

“Mungkin salah satu faktor harga, mungkin di sana [luar jateng] tawaran lebih tinggi. Hal inilah yang menjadi perlunya uluran semua pihak, agar produksi beras di Jateng bisa untuk memenuhi kebutuhan di wilayah setempat, supaya tidak mengalami kelangkaan stok,” kata dia.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Perum Bulog Surakarta, Andy Nugroho menjamin stok beras aman hingga tiga bulan ke depan atau hingga Desember 2023.

Selain itu, guna mengantisipasi kenaikan harga beras, pihaknya juga menyalurkan beras melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) di sejumlah pasar tradisional Soloraya serta mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM).

SPHP merupakan bentuk lain dari Operasi Pasar (OP) dari Bulog dengan menggunakan beras cadangan pemerintah di gudang Perum Bulog yang dijual dalam bentuk kemasan.

Beras SPHP, juga menyasar pasar tradisional di Solo seperti Pasar Gede, Pasar Harjodaksino, Pasar Jongke, Pasar Legi, Pasar Nusukan, Pasar Rejosari dan Pasar Kelco.

Berdasarkan data Bulog Surakarta per 2 Oktober 2023, terdapat 35 kios pasar yang sudah menyalurkan beras SPHP.

Selain itu, pihaknya juga menyalurkan bantuan beras untuk 41.142 PBP (Penerima Bantuan Pangan) dengan jumlah 10kg/bulan selama 3 bulan di Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya