SOLOPOS.COM - Ilustrasi tekstil dan produk tekstil. (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO – Kinerja ekspor terus menunjukkan tren positif selama 2022, yakni lebih dari U$56.231.019. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi komoditi penyumbang ekspor terbesar hingga menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi daerah.

Selama ini, dokumen resmi pengantar ekspor dilayani di Dinas Perdagangan (Disdag) Solo.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Berdasarkan data Disdag Solo, realisasi nilai ekspor sepanjang 2022 sebanyak 10.904.427 kilogram atau senilai U$56.231.019. Ada lebih dari 10 komiditi ekspor mulai dari batik, cerutu, mebel rotan hingga TPT.

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Ekspor dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Endang Kurnia Maharani mengatakan kinerja ekspor mencatatkan tren positif seiring menggeliatnya perekonomian nasional maupun daerah.

Tren positif itu ditunjukkan selama kuartal empat pada 2022.

“Selama masa pandemi Covid-19, kinerja ekspor memang anjlok karena minimnya permintaan dari buyer di luar negeri. Untuk 2022 juga sempat ada penurunan ekspor pada Agustus-Oktober. Ekspor produk kondisinya lesu. Namun, November dan Desember digenjot lagi sehingga terjadi kenaikan signifikan,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (17/12023).

Tren positif itu ditunjukkan salah satu komoditi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang menjadi penyangga pertumbuhan ekonomi daerah, hingga menyerap ribuan tenaga kerja. Nilai ekspor komiditi TPT sepanjang 2022 mencapai US$11.741.669.

Kinerja ekspor komiditi TPT terbesar justru ditunjukkan pada awal semester I/2022.

Pada Januari lalu, realisasi ekspor TPT menyentuh U$2.193.301, sedangkan pada Juni menembus US$2.097.230.

“Untuk semester II/2022 ada penurunan nilai ekspor untuk komoditi TPT. Rata-rata di atas 300.000 dolar AS,” ujar dia.

Komoditi lainnya seperti batik juga menunjukkan kinerja positif selama 2022, yakni mencapai US$8.218.085.

Disusul, nilai ekspor plastik yang menembus US$6.369.487.

Tren positif sejumlah komoditi tersebut diyakini berlanjut pada 2023 seiring pertumbuhan ekonomi yang makin baik dan komitmen para stakeholder utama pelaku usaha untuk menjaga iklim usaha di Tanah Air.

Sementara itu, Subkoordinator Fasilitasi Usaha Perdagangan Disdag Solo, Veronica Erna Kusumaningsih menyampaikan pemerintah berupaya memfasilitasi dan mendorong para pelaku usaha untuk merambah hingga mata rantai pasar global.

Selama ini, Disdag Solo menggandeng pemerintah pusat dan asosiasi pelaku usaha dan industri melakukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan produk.

“Pelatihan ekspor dilakukan bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) sehingga calon eksportir bisa merambah pasar global,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya