Bisnis
Jumat, 6 Agustus 2021 - 08:07 WIB

Industri Manufaktur Tumbuh 6,58% Didorong Lima Investasi Besar Ini

Farida Trisnaningtyas  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO–Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan pada kuartal II-2021 industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan 6,58%.

Angka pertumbuhan tersebut berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi yang mencatat rekor tertinggi sejak 2004 (7,07%). Hal ini karena industri pengolahan berkontribusi 19,29% dalam pembentukan PDB.

Advertisement

“Kami memproyeksikan pada kuartal III-2021 industri pengolahan tumbuh 4-5% lalu pada kuartal IV diperkirakan tumbuh 5-6%,” kata dia.

Baca Juga: PKL Solo Baru Sukoharjo Menjerit: Jalan Jangan Ditutup, Lampu Jangan Dimatikan!

Agus menambahkan investasi di sektor industri manufaktur meningkat pada semester I-2021. Sebanyak lima investasi terbesar pada sektor industri adalah logam dasar; makanan dan minuman; kimia, farmasi, dan obat tradisional; alat angkutan; dan kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman.

Advertisement

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, menambahkan beberapa negara mitra dagang terpenting Indonesia juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif, yakni Amerika Serikat tumbuh 12,2%, Singapura tumbuh 14%, dan Eropa tumbuh 13,7%.

“Ini didukung oleh pertumbuhan sektoral yang sangat menggembirakan khususnya di sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 25,1%,” kata dia.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 7,07%, Lampaui Jepang dan Korsel

Advertisement

Indeks Kepercayaan Konsumen Meningkat

Selain itu, sektor akomodasi makanan dan minuman juga tumbuh 21,58%, sektor perdagangan termasuk retail tumbuh 9,44% dan sektor industri pengolahan tumbuh 6,58%. Kondisi apik ini dipengaruhi indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang meningkat. Pada Januari-Februari 2021, IKK sebesar 88 poin, maka pada Mei-Juni 2021 mencapai 104,4 poin.

Lebih lanjut, Lutfi memaparkan penjualan mobil pada kuartal II-2021 juga tumbuh 7,88%, sepeda motor tumbuh 268%. Sedangkan nilai transaksi e-commerce pada kuartal I dan II-2021 meningkat 63,36% menjadi Rp186,75 triliun.
“Pada semester I-2021 ekspor nonmigas mencapai US$ 97,1 miliar. Artinya, dibandingkan dengan semester I-2020 tumbuh 34,06%. Sedangkan ekspor migas senilai US$ 5,8 miliar atau tumbuh 48,04%,” jelas dia.

Seperti diberitakan sebelumya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 mencapai 7,07%. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 7,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif