SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat-melihat koleksi busana muslim dalam bazar produk fesyen, Sweetland Ramadan di Atrium Solo Paragon Mall belum lama ini. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO — Indonesia dinilai mempunyai potensi besar sebagai pusat fesyen muslim dunia. Mengingat, mayoritas warga Indonesia beragama Islam.

Dosen Bidang Keahlian Ilmu Tekstil Pendidikan Bahasa dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Endang Sri Handayani menyebut potensi demografi dan kreativitas desainer di Indonesia sudah bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Indonesia beberapa tahun ini sebenarnya sudah menjadi pusat fesyen muslim di dunia. Sebab potensi demograsi di mana mayoritas penduduknya beragama Islam. Dan kabar baiknya, pergeseran tren berbusana muslim terjadi pesat sejak 1990-an,” terang Endang kepada Solopos.com, pada Sabtu (23/12/2023).

Menurut Endang, pemerintah harusnya tidak sekadar mendeklarasikan, namun juga mendukung desainer lokal untuk membuat merek-merek fesyen muslim lokal bisa mendunia. Dia menyebut dukungan ini bisa dilakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan negara-negara muslim di dunia.

Dukungan lainnya bisa melalui regulasi ekspor dan pameran di luar negeri. Lebih lanjut, Endang menyebut perlu ada dukungan peningkatan kualitas fesyen muslim agar mampu berstandar ekspor kepada pelaku usaha.

“Potensinya jelas. Kondisi demograsi Indonesia yang beragama Islam sehingga menggeser gaya berbusana menjadi busana yang islami. Kreativita Indonesia dalam merespons pasar dalam negeri dengan baik. Kemudian potensi bahan, baik bahan tekstil secara industri dan potensi tekstil tradisi yang keunikan,” kata dia.

Fashion designer asal Kota Solo, Wahyo Abraham menilai pasar busana muslim sangat bagus. Wahyo menguraikan banyak merek-merek ternama yang mengikuti tren busana muslim.

“Sangat besar [potensi], bisa dilihat dari brand-brand besar, seperti Uniqlo, Zara, dan lainnya. Mereka setiap menjelang Lebaran ada koleksi Hari Raya. Tinggal apakah kita bisa mengikuti standar mereka,” kata Wahyo.

Lebih lanjut, dia menyebut merek ternama beberapa kali juga mengadakan campaign dengan model berhijab. Wahyo menguraikan ada beberapa tantangan pengembangan fesyen muslim.

“Kalau tantangannya mungkin karena di Indonesia belum ada standar layak pakai itu seperti apa. Misalkan apakah produk yang dijual mengangdung pewarna berbahaya atau produknya diproduksi dengan upah layak. Karena konsumen Indonesia masih banyak yang asal murah,” terang dia.

Oleh sebab itu, dia menilai perlu peningkatan edukasi kepada konsumen untuk awareness kepada masyarakat terkait produk yang berkualitas.

Deklarasi Pusat Fesyen Muslim

Dilansir kneks.go.id, State of the Global Islamic Economy Report pada 2019-2020 melaporkan bahwa konsumsi fesyen muslim di dunia mencapai US$ 283 miliar dan terus meningkat dengan proyeksi laju pertumbuhan rata-rata 6%.

Pada ada 2024 konsumsi fesyen muslim dunia diproyeksikan akan senilai US$402 miliar. Sementara konsumsi Indonesia sendiri masih sekitar US$21 miliar. Tentu hal ini menunjukkan masih terbukanya peluang pasar bagi yang sangat besar bagi Indonesia dalam pasar global maupun domestik.

Dengan potensi sebesar itu, maka tidak heran Indonesia berhasrat menjadi kiblat fesyen dunia. Lebih jauh lagi menjadi pusat produsen halal dunia dan fesyen muslim menjadi salah satu jalannya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Perdagangan (Kemendag), Didi Sumedi menguraikan Indonesia akan mendeklarasikan diri sebagai pusat fesyen muslim pada 2024.

Hal ini dia sampaikan saat publikasi kinerja ekspor produk halal Indonesia di Jakarta, pada Selasa (19/12/2023) yang dilansir Antara.com, Kamis (28/12/2023).

Dia mengatakan Indonesia ingin mendominasi panggung global, dengan fokus pada pasar-pasar yang dianggap kunci untuk mendukung eksistensi fesyen muslim Indonesia di kancah internasional.

Pihaknya bersama Bank Indonesia dan Kemenkop UKM giat mempromosikan fesyen Indonesia ke level internasional. Fesyen modest merupakan gaya berpakaian yang menekankan pada penutupan tubuh yang lebih tertutup dan tidak terlalu menampilkan lekuk tubuh yang berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya