Bisnis
Rabu, 11 Mei 2022 - 13:16 WIB

Indeks Keyakinan Konsumen Naik, BI Optimistis Ekonomi RI Meningkat

Newswire  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan bermotor melintas di lalan layang non-tol Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 menjadi 5,1% pada April 2022 dari perkiraan sebelumnya 5,2% pada Oktober 2021. Penurunan ini dampak perang Rusia dan Ukraina. (Antara/ Risyal Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA–Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada April 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen sebesar 113,1 atau meningkat dari 111 pada bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terpantau pada mayoritas kategori pengeluaran, kelompok usia, serta kategori pendidikan responden.

Advertisement

Secara spasial, kenaikan IKK terjadi di sebagian besar kota cakupan survei, dengan yang terbesar di Bandar Lampung, diikuti kota Samarinda dan Denpasar.

Dia menjelaskan keyakinan konsumen pada April 2022 yang meningkat didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini.

Advertisement

Dia menjelaskan keyakinan konsumen pada April 2022 yang meningkat didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini.

Baca Juga: Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5 Persen, Ini Alasan Bank Indonesia

“Peningkatan tersebut berkaitan dengan persepsi terhadap penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, dan pembelian barang tahan lama alias durable goods yang meningkat,” ujar dia di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

Advertisement

Survei konsumen BI pada April 2022 turut mengindikasikan rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi mengalami sedikit penurunan, sementara rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang cenderung stabil.

Hal tersebut terindikasi dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) yang tercatat turun dari 74,4% menjadi 73,9%, sementara rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) tetap pada angka 9,7%.

Erwin menuturkan proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) pada April 2022 tercatat sebesar 16,4%, lebih tinggi dari 15,9% pada bulan sebelumnya.

Advertisement

Baca Juga: Jadi Best Market Maker, Bank Indonesia Apresiasi BRI dengan 5 Penghargaan

Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau turun pada beberapa kategori pengeluaran.

Di sisi lain porsi tabungan terhadap pendapatan meningkat pada sebagian kategori pengeluaran, tertinggi pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif