SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor impor (Freepik)

Solopos.com SOLO – Nilai impor barang-barang dari China di Indonesia justru mengalami penurunan secara year on year (yoy). Bahkan tercatat dibandingkan negara ASEAN lainnya, Indonesia merupakan negara dengan nilai impor dari China terendah kedua.

Sebaliknya, Indonesia masuk tiga besar negara ASEAN dengan ekspor terbesar ke China. Indonesia hanya kalah dari Malaysia dan Vietnam terkait ekspor barang menuju China.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Dari data yang dihimpun dari General Administration of Customes People’s Republic of China (GACC), secara nilai dari Januari hingga Agustus 2023, nilai impor barang China ke Indonesia mencapai US$43 juta atau turun 8,4 persen secara yoy. Sedangkan pada Agustus 2023, nilai impor barang China ke Indonesia mencapai US$5,65 juta.

Angka tersebut terpaut jauh dari Vietnam yang sejak Januari-Agustus 2023 memiliki nilai impor mencapai US$87 juta dan menjadi yang terbesar di ASEAN. Di peringkat kedua ada Malaysia dengan total impor mencapai US$58 juta. Di peringkat terakhir adalah Filipina dengan nilai impor dari China mencapai US$35 juta. Singapura justru mengalami kenaikan nilai impor barang dari China sebesar 14 persen dengan nilai total US$50 juta.

Sedangkan Indonesia di Januari-Agustus 2023 memiliki nilai ekspor mencaai US$49 juta atau naik 0,8 persen secara yoy. Di Agustus ekspor Indonesia menuju China mencapai US$6,4 juta.

Negara di ASEAN dengan nilai ekspor ke China terbesar di Januari-Agustus 2023 adalah Malaysia dengan total mencapai US$64 juta, disusul Vietnam dengan total ekspor ke China mencapai US$54 juta. Menariknya semua negara ASEAN mengalami penurunan ekspor ke China.

Secara global, Amerika Serikat menjadi negara dengan total nilai impor barang dari China terbesar, mencapai US$326 juta. Sedangkan untuk ekspor ke China, Taiwan menjadi yang terbesar dengan total US$126 juta.

Barang yang mayoritas di ekspor oleh China di Januari-Agustus 2023 adalah garmen dengan nilai US$107 juta, angka ini mengalami penurunan dibandingkan secara yoy di mana di Januari-Agustus 2022 nilainya mencapai US$118 juta. Sedangkan China melakukan impor terbeasar untuk mesin dan elektronik dengan nilai US$597 juta di Januari-Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya