SOLOPOS.COM - Ilustrasi ekspor Soloraya. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan dasar alasan Dana Moneter Indonesia (IMF), yang meminta pemerintah Indonesia menghapus pelarangan ekspor komoditas.

“Saya mengerti maksud IMF yang meminta kita untuk tetap mengekspor agar harga bahan baku dunia tidak melonjak, kira-kira begitu, [lalu] apa urusannya sama kita? Itu urusan dia kan,” ujar Bahlil saat ditemui awak media di Jakarta pekan lalu.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Mengusung tajuk IMF Executive Board Concludes 2023 Article IV Consultation with Indonesia, IMF meminta pemerintah untuk mempertimbangkan penghapusan larangan ekspor komoditas secara bertahap, dan cost-benefit dari kebijakan ini perlu dilakukan secara berkala.

Namun, Bahlil secara tegas menolak usulan tersebut. Dia mengatakan Indonesia akan tetap fokus menggenjot hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah bagi komoditas Tanah Air, dan mempertahankan larangan ekspor yang telah berjalan.

Menurutnya, jika ekspor komoditas terus dilakukan, maka akan ada jutaan bahan baku yang dikirim ke luar negeri tanpa memerhatikan pengelolaan lingkungan.

Selain itu, lapangan kerja dan nilai tambah dari komoditas juga akan hilang. Padahal, sejumlah negara juga melakukan larangan ekspor demi kepentingan nasional.

Amerika Serikat, misalnya, membatasi ekspor cip semikonduktor.  Situasi ini akhirnya membuat Bahlil menuding IMF menerapkan standar ganda.

Alasannya yakni pada saat yang sama, IMF mendukung tujuan hilirisasi untuk mendorong transformasi struktural tetapi menentang kebijakan larangan ekspor yang dijalankan Indonesia.

“Larangan ekspor akan tetap kita lakukan, kalau mau bawa kita ke WTO [World Trade Organization] bawa saja. Masa orang lain boleh, kita tidak boleh, yang benar saja. Negara ini sudah merdeka,” ucap Bahlil.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Ternyata! Ini Alasan IMF Minta Jokowi Hapus Larangan Ekspor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya