Bisnis
Kamis, 3 November 2022 - 08:25 WIB

Imbas Suku Bunga Fed Naik, IHSG Diprediksi Lanjutkan Koreksi

Rinaldi Mohammad Azka  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). (Bisnis-Fanny Kusumawardhani)

Solopos.com, JAKARTA–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan koreksi setelah The Fed mengumumkan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin pada perdagangan Kamis (3/11/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (2/11/2022), IHSG parkir pada posisi 6.988,69 atau melemah 0,52%.

Advertisement

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.976-7.074. Sektor industrial, finansial, transportasi dan logistik, infrastruktur, consumer noncyclicals, kesehatan, properties & real estate bergerak negatif dan mendominasi penurunan IHSG.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menerangkan The Fed menaikkan tingkat suku bunga 75 basis poin ke 4%, di tengah isu perlambatan kenaikkan tingkat suku bunga yang sudah terjadi dalam beberapa pertemuan bank sentral belakangan ini.

Advertisement

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menerangkan The Fed menaikkan tingkat suku bunga 75 basis poin ke 4%, di tengah isu perlambatan kenaikkan tingkat suku bunga yang sudah terjadi dalam beberapa pertemuan bank sentral belakangan ini.

“Bahkan alih-alih melambatkan kenaikkan tingkat suku bunganya, justru Powell mengatakan ada kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga akan jauh lebih tinggi dari yang diproyeksikan sebelumnya, meskipun besaran kenaikan di setiap pertemuan dapat dikatakan akan jauh lebih kecil,” terangnya dalam riset Kamis (3/11/2022).

Baca Juga: Cerita Milenial Memburu Cuan di Pasar Modal

Advertisement

Hal ini, telah membuat market menjadi goyang, Indeks Dow Jones langsung turun 1,55%, begitupun dengan indeks saham Eropa yang mengalami penurunan karena pasar kecewa dengan pernyataan The Fed.

Sejauh ini, imbal hasil US Treasury mulai dari yang bertenor pendek hingga bertenor panjang, semuanya berada di kisaran 4%, dan berpotensi untuk mengalami peningkatan.

“Oleh sebab itu, kami melihat akan ada tekanan baik dari sisi IHSG dan pasar obligasi pada hari ini,” terangnya.

Advertisement

Beberapa konsensus mengatakan ada kemungkinan suku bunga acuan The Fed akan naik sebanyak 50 bps pada Desember mendatang.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Turun, Sentimen Negatif Penurunan Harga Komoditas Jadi Pemicu

Ada potensi The Fed mengerek tingkat suku bunga setidaknya hingga mencapai 5% pada tahun depan, seperti yang sudah diproyeksikan sebelumnya.

Advertisement

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan pola pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan kecenderungan tekanan yang masih cukup besar.

Pada bagian lain, fluktuasi nilai tukar rupiah juga turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG, namun peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dalam rentang investasi jangka panjang.

Menurut dia, hari ini IHSG berpotensi menguat pada kisaran 6.954 – 7.172 Wiliiam pun merekomendasikan investor untuk mencermati saham GGRM, ASRI, PWON, CTRA, HMSP, JSMR, TLKM, BINA, dan UNVR.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, 3 November 2022

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif