SOLOPOS.COM - Paket usaha baju bekas impor yang dijual di Shopee. (Istimewa/Shopee).

Solopos.com, SOLO — Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, mengatakan Shopee akan memantau keberadaan barang impor bekas yang dijual di marketplace miliknya.

Mereka juga bakal menurunkan produk yang melanggar aturan platform.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Hal tersebut disampaikan melalui pernyataan resmi yang diterima Solopos.com, Jumat (17/3/2023), saat ditanya soal larangan impor fesyen bekas dan penjualannya.

“Shopee juga memiliki kebijakan barang yang dilarang dan dibatasi untuk dijual, sejalan dengan aturan pemerintah terkait pelarangan penjualan barang impor bekas,” kata Radynal.

Radynal mengatakan Shopee juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan berkomitmen untuk mematuhi aturan yang berlaku.

Pernyataan Shopee, kata Radynal, sejalan dengan komitmen mereka yakni Shopee Ada untuk UMKM.

Dia mengatakan Shopee berkomitmen membantu pengusaha lokal beserta produk-produk yang dihasilkan untuk tumbuh di platform pasar daring tersebut.

Menurut Radynal berbagai kampanye menarik juga akan dihadirkan Shopee untuk terus mendukung pengusaha lokal.

Pantauan Solopos.com, pencarian fashion thrift di Shopee masih diminati. Toko-toko kebanyakan berstatus Star Seller menjajakan produk-produk thrift impor dari berbagai katalog.

Crewneck adalah salah satu merek yang banyak dijajakan di Shopee dengan harga berkisar Rp29.000 sampai Rp50.000 per itemnya.

Sementara itu, pencarian kata kunci ‘paket usaha thrift‘ di Facebook juga menghasilkan hasil yang beragam, mulai dari berbagai grup sebagai tempat pencarian paket usaha awul-awulan, sampai beberapa pelaku impor fesyen bekas.

Salah satu akun pelaku baju atau fesyen impor bekas bernama Ball.brended.premium. Akun tersebut membagikan beberapa video gudang berisi hasil impor barang-barang bekas.

Fesyen bekas dimuat per bal yang disimpan dalam karung berukuran 100 kg. Caption video menjelaskan fesyen bekas diimpor dari China, Korea, Guangzou, Jepang, Singapura, dan negara lainnya.

Saat akun tersebut dihubungi, harga per bal berkisar antara Rp1.200.000 sampai paling mahal Rp1.900.000.

Harga Rp1,2 juta adalah untuk produk topi bermerek, sementara tas dibanderol harga paling mahal yaitu Rp1,9 juta.

Pemiliknya mengaku bernama Ikbal dan pengiriman dari Nunukan, Kalimantan.

“Melayani orderan seluruh wilayah Indonesia via ekspedisi, khusus area Nunukan bisa COD,” ujar Ikbal saat dihubungi Solopos.com Jumat (17/3/2023).

Alamat usaha baju bekas impor tersebut berada di Jalan Sengkawit, Kecamatan Tanjung Selor Hilir, Nunukan, Kalimantan Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya