Bisnis
Jumat, 12 Mei 2023 - 14:35 WIB

Ikut Program Electrifying Agriculture PLN, Petani Bantul Hemat Biaya hingga 90%

Bc  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Program Electrifying Agriculture yang digagas oleh PT PLN (Persero) telah memberi manfaat bagi adalah Kelompok Tani Ngudi Makmur di Kabupaten Bantul, Provinsi DI.Yogyakarta.(Istimewa)

Solopos.com, JOGJA — Program Electrifying Agriculture yang digagas oleh PT PLN (Persero) turut berperan besar dalam memajukan sektor pertanian. Salah satu Kelompok Tani yang telah merasakan manfaat program ini adalah Kelompok Tani Ngudi Makmur di Kabupaten Bantul, Provinsi DI.Yogyakarta.

Kelompok Tani yang memanfaatkan lahan untuk bertanam bawang merah ini mulai beralih dari penggunaan diesel menjadi listrik untuk pengairan sawahnya sejak tahun 2022 lalu.

Advertisement

Efisiensi biaya operasional merupakan dampak yang paling dirasakan oleh para petani. Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Kelompok Tani Ngudi Makmur, Ilyas Suprapta pada kegiatan penyalaan serentak Electrifying Agriculture yang berlokasi di Kecamatan Kretek, Bantul pada Kamis (11/5/2023).

“Setelah beralih ke energi listrik setahun lalu, efisiensi biaya untuk penyiraman jadi sangat tinggi. Dari Kelompok Tani kami, terdapat total 801 pelanggan yang telah memanfaatkan program ini. Informasi yang kami dapatkan, rata-rata penghematan sekitar 87-90% untuk biaya penyiraman disetiap musimnya. Oleh karena ketersediaan air yang cukup, maka itu sangat berdampak kepada produktivitas kami,” terang Ilyas.

Advertisement

“Setelah beralih ke energi listrik setahun lalu, efisiensi biaya untuk penyiraman jadi sangat tinggi. Dari Kelompok Tani kami, terdapat total 801 pelanggan yang telah memanfaatkan program ini. Informasi yang kami dapatkan, rata-rata penghematan sekitar 87-90% untuk biaya penyiraman disetiap musimnya. Oleh karena ketersediaan air yang cukup, maka itu sangat berdampak kepada produktivitas kami,” terang Ilyas.

Sebelum memanfaatkan program ini, Ilyas mengaku cukup banyak menghadapi kendala untuk pengairan sawah seperti penggunaan bahan bakar minyak yang boros, menimbulkan polusi dan kesulitan mendapatkan bahan bakar karena adanya pembatasan jumlah bahan bakar yang bisa dibeli.

“Hampir semua petani menggunakan pompa Bahan Bakar Minyak [BBM], sekali penyiraman bisa menghabiskan 1 ½ liter – 2 liter per 1.000 meter. Untuk di rupiahkan sekitar Rp20.000 dalam jarak satu meter. Setelah adanya energi listrik ini jadi lebih efisien dan tidak ketergantungan mencari BBM yang susah,” ungkapnya.

Advertisement

Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Jateng dan DIY, Ari Prasetyo Nugroho mengungkapkan antusiasme petani sangat tinggi untuk program ini.

“Sebagian besar masyarakat Indonesia bergerak di bidang pertanian. Dulu para petani masih menganggap mendapatkan listrik itu sulit. Disini kami menyampaikan dari program ini listrik itu mudah didapat oleh para petani, peternak, petambak. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini ekonomi Indonesia semakin kuat, pertumbuhan ekonomi semakin bagus, serta taraf hidup khusus nya untuk para petani, peternak, petambak semakin baik,” tutur Ari yang hadir pada kesempatan tersebut mewakili General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jateng dan DIY.

Ari juga menambahkan jangkauan dari program ini diharapkan semakin luas dan sejalan dengan upaya percepatan transisi energi serta mengedepankan prinsip-prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

Advertisement

“Ke depan kami harap program ini bisa semakin masif lagi sehingga yang selama ini masih terkendala karena BBM, kita ubah menjadi energi listrik, energi yang bersih di seluruh Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta sehingga pelosok kami bisa layani,” ungkapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo menyatakan dukungannya terhadap program Electrifying Agriculture. Ia berharap bahwa para petani yang berada di pelosok mampu dijangkau untuk turut merasakan manfaat program ini.

“Kami mengapresiasi langkah PLN untuk turut memperhatikan sektor agrikultur khususnya di Kabupaten Bantul yang telah menjadi kedaulatan pangan. Kami ingin semakin banyak petani yang dijangkau oleh program ini sehingga produktivitas mereka meningkat dan tingkat kesejahteraan semakin membaik,” imbuhnya.

Advertisement

Selain mendukung pertumbuhan ekonomi, melalui Program Electrifying Agriculture, PLN turut mendorong sektor pertanian menjadi lebih maju dan modern dengan mengganti alat-alat mesin pertanian berbahan bakar fosil yang mahal dan merusak lingkungan ke peralatan berbasis listrik yang murah dan ramah lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan langkah strategis PLN dalam mendukung pengurangan emisi global.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif