SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah saham naik dobel digit dan masuk daftar top gainers di tengah pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang menguat tipis 0,07 persen level 6.698,54 selama sepekan periode 12 Juni-16 Juni 2023.

IHSG naik tipis 0,07 persen pada level 6.698,54 dari level 6.694,02 pada pekan sebelumnya, meskipun pada Jumat ditutup melemah 0,23 persen atau 15,24 poin ke level 6.698,54.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Saham-saham seperti FMII, hingga EMTK terpantau mengalami peningkatan harga signifikan sehingga masuk dalam jajaran top gainers.

Peringkat pertama emiten dalam jajaran top gainers pekan ini ditempati oleh PT Fotune Mate Indonesia Tbk. (FMII) yang harga sahamnya melesat 54,08 persen dalam sepekan.

Harga saham FMII ditutup di level Rp755 per saham dari sebelumnya Rp490 per saham. Posisi kedua emiten top gainers diisi oleh PT Indah Prakasa Sentosa Tbk. (INPS) yang naik 51,47 persen ke harga Rp206 per saham. Kemudian PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) menyusul di posisi ketiga dengan kenaikan sebesar 46,58 persen sehingga berada di harga Rp107 per saham.

Top gainers selanjutnya adalah PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) dan PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA). Harga saham CAKK melesat 35,85 persen sehingga menjadi Rp216 per saham dan saham IDEA meningkat 29,03 persen sehingga parkir di Rp120 per saham.

Posisi keenam ditempati oleh saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA). Saham BNBA meningkat 26,61 persen selama sepekan, dari harga Rp620 per saham menjadi Rp785 per saham.

Saham PT Pakuan Tbk. (UANG) menjadi saham top gainers selanjutnya di peringkat ketujuh. Harga saham UANG melesat 25,81 persen menjadi Rp390 per saham dari Rp310 per saham.

Adapun saham-saham lain yang masuk daftar tercuan pekan ini mencakup KAYU yang naik 23,89 persen ke harga Rp140 per saham. Selanjutnya EMTK melesat 23,20 persen menjadi Rp770 per saham, dan BSML naik 22,15 persen ke harga Rp182 per saham.

Sekretaris Perusahaan PT BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan selama sepekan, terjadi peningkatan pada frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 1,58 persen menjadi 1.332.322 transaksi dari 1.311.607 transaksi pada pekan sebelumnya.

Kemudian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen pada level 6.698,547 dari level 6.694,024 pada pekan sebelumnya, meskipun pada Jumat ditutup melemah 0,23 persen atau 15,24 poin ke level 6.698,54.

Rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami penurunan sebesar 12,23 persen menjadi sebesar Rp9,970 triliun dari Rp11,359 triliun pada penutupan pekan lalu. Kemudian, rata-rata volume transaksi Bursa selama sepekan mengalami penurunan sebesar 9,17 persen menjadi 18,733 miliar saham dari 20,624 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (16/6/2023) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG ditutup melemah 15,24 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.698,55. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,11 poin atau 0,01 persen ke posisi 952,15.

“IHSG tertahan di zona merah, sementara bursa regional Asia menguat yang tampaknya pasar merespons kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang mempertahankan suku bunga acuan jangka pendek tidak berubah pada minus 0,1 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat(16/6/2023) seperti dilansir Antara.

Pasar menilai keputusan Bank of Japan sebagai upaya pemulihan ekonomi Jepang yang sedang berlangsung, diimbangi oleh perlambatan pertumbuhan global.

Dari dalam negeri, IHSG bergerak melemah, yang tampaknya pelaku pasar cenderung menyoroti kondisi pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia yaitu China yang berpotensi berimbas pada ekonomi Indonesia.

Hal tersebut seiring dengan prospek ekonomi China yang cenderung melambat, dan akan berdampak dengan ekonomi Indonesia.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor teknologi paling tinggi yaitu 2,74 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor industri yang naik masing-masing 0,43 persen dan 0,02 persen.

Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,66 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang minus 0,60 persen dan 0,47 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SULI, BCIC, TSPC, EMTK dan PADA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni RAJA, LAJU, DMMX, BSML dan MENN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.157.105 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,80 miliar lembar saham senilai Rp12,42 triliun. Sebanyak 213 saham naik, 313 saham menurun, dan 204 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya