SOLOPOS.COM - IHSG 13 Mei-12 Juni 2020 (Google/Bursa Efek Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup menghijau pada akhir perdagangan saham hari ini, Jumat (12/6/2020). Kendati demikian, IHSG gagal kembali ke level psikologis 5.000 seperti yang tercipta pada perdagangan awal pekan ini, Senin (8/6/2020).

Di sisi lain, IHSG pada Jumat tercatat menghijau dibandingkan posisi sebulan lalu. Pada 13 Mei 2020 lalu, IHSG parkir di 4.554,36. Dengan kata lain selama sebulan IHSG naik sekitar 7 persen.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Bisnis.com, IHSG naik 0,53 persen atau 25,605 poin ke level 4.880,359 pada perdagangan Jumat (12/6/2020).

IHSG Sempat Terjun Hampir 3 Persen, Investor Cemaskan Gelombang Kedua Covid-19

Untuk diketahui, pada pekan ini IHSG untuk pertama kalinya berhasil menutup perdagangan di level 5.000 sejak Maret 2020, yaitu pada perdagangan Senin (8/6/2020).

Adapun, pada perdagangan hari ini sebanyak 160 saham berhasil naik, 247 saham terkoreksi, dan 286 saham stagnan.

IHSG ditutup menghijau dipimpin oleh saham INDO yang menguat 34,04 persen. Kemudian diikuti oleh saham SUPR yang naik 24,36 persen dan MPRO yang menguat 23,94 persen.

Update Covid-19 Sukoharjo: Positif Tinggal 25, Sembuh Tambah 1 dari Langenharjo

Di sisi lain, saham PYFA memimpin pelemahan IHSG pada Jumat dengan turun 6,96 persen dan saham PICO yang melemah 6,94 persen.

Total transaksi bursa yang tercatat di seluruh pasar mencapai Rp10,2 triliun dengan aksi jual bersih asing menyentuh nilai Rp1,2 triliun.

Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani, mengatakan pada perdagangan hari ini terdapat perlawanan pada IHSG setelah dilanda aksi ambil untung setelah menyentuh level tertinggi sejak Maret 2020. Bahkan, beberapa saham big caps yang sempat anjlok sudah kembali ke zona hijau.

Mantap! Penggunaan Dompet Digital Lampaui Kartu Debit & Transaksi ATM

Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Meningkat

Faktor sentimen negatif terhadap IHSG masih terasa seiring kabar kenaikan pasian terkonfirmasi positif Covid-19. Meski, pada akhir perdagangan IHSG ditutup menghijau.

“Koreksi yang terjadi pada IHSG masih tergolong wajar. Faktornya, pembukaan kembali ekonomi di beberapa kota besar di dunia, termasuk di Indonesia yang ternyata membuat kenaikan korban Covid-19,” papar Hendriko kepada Bisnis.com, Jumat (12/6/2020).

Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono Widodo, mengatakan tidak akan melakukan tindakan khusus saat ditanya tanggapan anjloknya IHSG pada awal perdagangan hari ini.

Rapid Test Covid-19 di RS Brayat Minulya Solo, Rp380.000 Sudah Termasuk Konsultasi Dokter

Dia menilai IHSG terjun hingga hampir 3 persen itu masih wajar. “Ini koreksi pasar biasa. Naik banyak kan kemarin-kemarin pasti akan ada koreksi dong,” ujar dia kepada Bisnis.com, Jumat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI telah mengambil sejumlah kebijakan sejak terjadinya penyebaran pandemi Covid-19 di dalam negeri. Langkah itu harus ditempuh oleh otoritas untuk menjaga stabilitas pasar keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya