Bisnis
Jumat, 15 September 2023 - 05:31 WIB

IHSG Diproyeksi Berlanjut Menguat, Cermati Saham-Saham Ini

Szalma Fatimarahma  /  Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).(Istimewa/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal akan melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini, Jumat (15/9/2023).

Tim Analis Phitraco Sekuritas memprediksi bahwa IHSG berpotensi melanjutkan rebound ke kisaran 6.980 pada perdagangan hari ini.

Advertisement

Adapun, hasil pertemuan European Central Bank (ECB) dan perilisan data ekonomi Amerika Serikat (AS), yang terdiri dari data penjualan ritel dan initial jobless claims diprediksi menjadi sentimen yang memengaruhi pergerakan indeks komposit.

“Pertumbuhan penjualan ritel diperkirakan melambat, dan initial jobless claims diperkirakan naik. Kondisi ini diyakini menambah tekanan bagi The Fed untuk lebih akomodtif di FOMC September 2023,” tulis tim Analis Phintraco Sekuritas dalam riset harian, Kamis (14/9/2023) seperti dilansir Bisnis.

Advertisement

“Pertumbuhan penjualan ritel diperkirakan melambat, dan initial jobless claims diperkirakan naik. Kondisi ini diyakini menambah tekanan bagi The Fed untuk lebih akomodtif di FOMC September 2023,” tulis tim Analis Phintraco Sekuritas dalam riset harian, Kamis (14/9/2023) seperti dilansir Bisnis.

Sementara itu, pergerakan IHSG hari ini juga akan dibayangi oleh keputusan pemerintah China untuk segera merilis data-data ekonomi penting, seperti harga properti, data investasi aset tetap, hingga data penjualan ritel.

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mengantisipasi Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang diperkirakan tetap surplus, tetapi dibayangi oleh penurunan nilai ekspor dan impor yang lebih dalam dari Juli 2023.

Advertisement

Seblumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (14/9/2023) sore ditutup menguat mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 23,85 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.959,33 Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,38 poin atau 0,15 persen ke posisi 955,61.

Bursa global bergerak variatif namun cenderung menguat, yang disebabkan oleh investor merespon inflasi Amerika Serikat [AS] yang sebesar 3,7 persen year on year (yoy) bukan merupakan suatu kejutan besar sebab kenaikan ini sedikit di atas ekspektasi yang sebesar 3,6 persen (yoy),” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis seperti dilansir Antara.

Advertisement

Berdasarkan CME, sebanyak 97 persen probabilitas tingkat suku bunga The Fed tetap berada di kisaran 5,25 – 5,5 persen. Investor global juga menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada malam ini.

Para investor kebanyakan berekspektasi bahwa tingkat suku bunga Eropa akan naik menyentuh rekor tertinggi, yang tentu saja sangat memungkinkan bila mata uang euro akan menguat.

Dari dalam negeri, investor menantikan rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diproyeksikan mencapai US$1,55 miliar, atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,31 miliar dolar AS.

Advertisement

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 1,80 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing naik sebesar 1,25 persen dan 0,99 persen.

Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor infrastruktur turun paling dalam minus 0,70 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor kesehatan yang masing-masing minus 0,70 persen dan 0,60 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CYBR, HALO, AWAN, MITI dan NCKL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni WIDI, SKRN, AEGS, SMKM dan OMED.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.184.501 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 35,36 miliar lembar saham senilai Rp13,39 triliun. Sebanyak 241 saham naik, 282 saham menurun, dan 232 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif