SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia berisiko mengalami koreksi lanjutan pada perdagangan Jumat (18/8/2023) di tengah sentimen hawkish The Fed.

IHSG tercatat parkir dengan koreksi 0,21 persen ke 6.900,53 pada perdagangan Rabu (16/8/2023).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Phintraco Sekuritas menyebutkan secara teknikal investor perlu mewaspadai support 6.830 jika IHSG tertahan di bawah pivot 6.880 pada perdagangan besok. Secara teknikal, Stochastic RSI dan MACD berpotensi membentuk death cross sebagai indikasi koreksi lanjutan.

“Breaklow 6.830 mengindikasikan pembentukan pola minor inverted cup dan handle/double top,” tulis Phintraco yang dikutip pada Jumat (18/8/2023).

Risalah FOMC The Fed dari pertemuan Juli 2023 juga perlu menjadi perhatian. Wall Street ditutup memerah pada perdagangan Rabu (16/8/2023) waktu setempat atau Kamis (17/8/2023) dini hari setelah Bank Sentral Amerika Serikat memberi sinyal bahwa kebijakan kenaikan suku bunga kemungkinan tidak berakhir dalam waktu dekat karena risiko inflasi yang berlanjut.

Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (17/8/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,52 persen atau 180,65 poin ke 3.765,74, S&P 500 tergelincir 0,76 persen atau 33,53 poin ke 4.404,33, dan Nasdaq anjlok 1,15 persen atau 156,42 poin ke 13.474,63.

S&P 500 melemah untuk hari kedua berturut-turut, di tengah kekhawatiran bank sentral akan terus menaikkan suku bunga. Nasdaq 100 juga mengalami penurunan dua hari beruntun karena perusahaan teknologi termasuk Meta Platforms Inc., Amazon.com Inc. bersama dengan Tesla Inc. menyeret turun pasar saham.

“Petunjuk mengenai terminal rate menjadi salah satu hal yang paling ditunggu dari risalah tersebut. Tone yang lebih dovish dalam risalah tersebut berpotensi menopang IHSG di Jumat (18/8/2023) dan sebaliknya,” lanjut Phintraco.

Dari eksternal, ekspektasi perubahan arah kebijakan moneter juga diharapkan pada Bank of England dan European Central Bank. Data terbaru menunjukan penurunan inflasi di Inggris ke 6,8 persen YoY pada Juli 2023 dari 7,9 persen YoY pada Juni 2023.

Adapun beberapa saham pilihan Phintraco untuk perdagangan hari ini adalah ASII, PGAS, EXCL, ERAA, MARK dan MIDI.

Sebelumnya, IHSG pada Rabu (16/8/2023) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 14,56 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.900,54. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,33 poin atau 0,24 persen ke posisi 963,91.

“IHSG dan bursa regional Asia mengalami koreksi, hal ini tampaknya terbebani dari sentimen kondisi ekonomi China, sehingga membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati, karena data ekonomi China yang lemah dan kurangnya stimulus yang berarti dari pemerintah,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu.

Hal tersebut membebani prospek negara, bahkan setelah Bank China secara tak terduga memangkas suku bunga pinjaman utama, yang membuat kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi yang akan berdampak terhadap ekonomi global, mengingat China sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Sebelumnya JP Morgan Chase & Co memprediksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,5 persen dari sebelumnya 5 persen, setelah serangkaian data ekonomi China pada Juli 2023 di luar ekspektasi.

Sentimen lainnya datang dari pandangan pasar yang menilai The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan lebih tinggi dan lebih lama untuk menjinakkan inflasi.

Hal tersebut dilatarbelakangi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Fed setelah data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan dimana US Retail Sales Advance MoM naik dari sebelumnya 0,3 persen menjadi 0,7 persen.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 0,48 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik 0,31 persen dan 0,24 persen.

Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 1,25 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku yang masing- masing turun 0,67 persen dan 0,30 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MSKY, HUMI, ARII, PPRI dan VTNY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni KLAS, MPXL, SMMX, BSML dan ISAP.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.106.756 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,04 miliar lembar saham senilai Rp11,92 triliun. Sebanyak 221 saham naik, 300 saham menurun, dan 219 tidak bergerak nilainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya