Bisnis
Kamis, 11 Januari 2024 - 08:08 WIB

IHSG Diprediksi Terkonsolidasi, Cermati Saham-Saham Ini

Pandu Gumilar  /  Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli saham. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan sideways pada rentang konsolidasi 7.200-7.300 pada Kamis (11/1/2024).

Secara teknikal, slope pada indikator Stochastic RSI dan MACD telah menurun, sehingga peluang IHSG untuk konsolidasi akan lebih besar.

Advertisement

Phintraco Sekuritas mencatat, dari dalam negeri rilis data Indeks Penjualan Rill (IPR) Desember 2023 pada Rabu (10/1/2024) di angka 217,9 atau tumbuh 0,1% yoy.

Indeks ini menguat dari November 2023, yaitu 207.9 yang didorong dari meningkatnya pertumbuhan penjualan bahan bakar kendaraan bermotor serta makanan, minuman, dan tembakau. Berbeda dengan domestik, pelaku pasar global mengantisipasi data inflasi US yang akan rilis pada Kamis (11/1/2024) yang berpengaruh besar terhadap kebijikan suku bunga The Fed mendatang.

Advertisement

Indeks ini menguat dari November 2023, yaitu 207.9 yang didorong dari meningkatnya pertumbuhan penjualan bahan bakar kendaraan bermotor serta makanan, minuman, dan tembakau. Berbeda dengan domestik, pelaku pasar global mengantisipasi data inflasi US yang akan rilis pada Kamis (11/1/2024) yang berpengaruh besar terhadap kebijikan suku bunga The Fed mendatang.

Pada Rabu malam (10/1/2024) Gubernur Bank Sentral Inggris, Andrew Bailey akan memberikan pidato yang kemungkinan besar akan memberikan beberapa indikasi mengenai jadwal pemangkasan suku bunga di Inggris. Mereka memperkirakan level support IHSG akan berada di posisi 7.150, sedangkan resistancenya pada 7.250.

“Dengan demikian, top picks kami pada hari ini dengan strategi buy on support seperti INTP serta dapat mencermati saham ADMR, BTPS, MIKA, ERAA, dan ANTM,” tulis tim Phintraco. Sementara itu, tim riset Yugen Bersinar Sekuritas menyatakan pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang melalui fase teknikal rebound setelah terkoreksi pada beberapa waktu sebelumnya.

Advertisement

Menurut mereka hal ini terlihat dari data perekonomian yang telah terlansir beberapa waktu lalu, selain itu masih tercatatnya capital inflow secara ytd juga masih menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Tim riset Yugen Sekuritas merekomendasikan beberapa saham diantaranya adalah AALI, SMGR, AKRA, dan ICBP.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/1/2024) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar sedang wait and see data inflasi Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini.

IHSG ditutup menguat 27,10 poin atau 0,38 persen ke posisi 7.227,30. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,94 poin atau 0,10 persen ke posisi 969,13.

Advertisement

“Bursa regional Asia cenderung melemah yang tampaknya terseret hubungan Taiwan dan China, dan juga sikap pelaku pasar yang masih menanti rilis data ekonomi jelang data inflasi AS akhir pekan ini,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajian di Jakarta, Rabu (10/1/2024) seperti dilansir Antaranews.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 1,45 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 1,31 persen dan 0,79 persen.

Sedangkan satu sektor turun yaitu sektor properti yang turun minus 4,30 persen.

Advertisement

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SMLE, CGAS, MSJA, NICE, dan MPXL. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SBAT, AIMS, SBMA, CYBR dan PYFA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.377.994 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,51 miliar lembar saham senilai Rp9,37 triliun. Sebanyak 273 saham naik, 243 saham menurun, dan 249 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif