SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berisiko terkoreksi pada perdagangan hari ini, Senin (24/7/2023).

Pasar tengah mengantisipasi langkah The Fed selanjutnya dalam pertemuan 26—27 Juli 2023.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Tetap waspadai potensi pullback jika penguatan IHSG tertahan pada level psikologis 6.900. Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan bergerak konsolidatif dalam rentang 6.830–6.900 pada Senin (24/7/2023),” tulis Phintraco Sekuritas dalam riset.

Dari eksternal, Investor akan mencermati rilis kinerja keuangan perusahaan, terutama bank-bank besar di Eropa pada pekan depan.

Investor juga menantikan pengumuman hasil pertemuan Bank Sentral Eropa dan The Fed di tengah pekan depan. Sementara itu, China akan menerapkan langkah-langkah kebijakan secara komprehensif untuk menstabilkan mata uangnya.

Yuan tercatat telah turun sekitar 4 persen secara tahunan terhadap dolar Amerika Serikat. Performa ini menempatkan yuan sebagai salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk. Dari Jepang, inflasi pada Juni 2023 Kembali naik dan berada di atas target Bank of Japan.

Kondisi ini mengindikasikan adanya pemulihan konsumsi di Negeri Sakura. Berbeda dari tren di kawasan, laju inflasi di Indonesia berada di bawah level 4 persen dan dalam kecenderungan turun mendekati level tengah asumsi inflasi oleh pemerintah di 3 persen secara tahunan. Asian Development Bank (ADB) bahkan menurunkan proyeksi inflasi Indonesia menjadi 3,8 persen secara tahunan dari sebelumnya 4,2 persen.

“Dengan demikian, dampak kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang tengah terjadi saat ini kemungkinan bersifat sementara,” tulis Phintraco.

Masih dari dalam negeri, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan adanya perlambatan pertumbuhan foreign direct investment (FDI) ke 14,2 persen year on year (YoY) pada kuartal II/2023, dari sebelumnya 20,2 persen YoY pada kuartal I/2023.

Adapun beberapa saham yang direkomendasikan Phintraco Sekuritas untuk perdagangan besok Senin meliputi AALI, DSNG, SMGR, BIRD, ASSA, MYOR, dan ASRI.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (21/7/2023) sore ditutup menguat di tengah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed berpotensi menaikkan suku bunga acuannya pada pekan depan.

IHSG ditutup menguat 16,61 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.8,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,84 poin atau 0,19 persen ke posisi 963,37.

“Meskipun pada bulan ini The Federal Reserve (The Fed) masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps), namun, akan mengurangi kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini,“ sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat, seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, People’s Bank of China mempertahankan tetap tidak berubah untuk suku bunga pinjaman satu dan lima tahun pada periode Juli 2023, yang menentang ekspektasi pelonggaran kebijakan lebih lanjut di tengah ekonomi yang melambat.

Namun demikian, dikabarkan bahwa China berjanji untuk mendorong konsumsi dan memberikan langkah-langkah dukungan untuk beberapa industri pekan ini.

Selanjutnya, tingkat inflasi tahunan di Jepang naik tipis menjadi 3,3 persen pada Juni 2023 dari 3,2 persen pada Mei 2023, tetapi lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 3,5 persen.

Inflasi inti juga naik menjadi 3,3 persen dari 3,2 persen pada Mei 2023, sesuai dengan konsensus tetapi tetap berada di luar target 2 persen Bank of Japan, yang mana akan menjadi rujukan bank sentral Jepang menjelang pertemuan minggu depan untuk keputusan suku bunga acuannya.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,98 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor kesehatan yang masing- masing naik 0,73 persen dan 0,68 persen.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 1,49 persen, diikuti sektor industri dan sektor keuangan yang masing- masing turun 0,47 persen dan 0,36 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu INPS, VTNY, KING, BIRD dan IDEA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni GPRA, AMIN, IMAS, WIRG dan GJTL.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.104.159 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,55 miliar lembar saham senilai Rp8,70 triliun. Sebanyak 250 saham naik, 247 saham menurun, dan 237 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya