SOLOPOS.COM - Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, belum lama ini. (Bisnis/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko alami pelemahan pada perdagangan Rabu (13/9/2023).

Beberapa saham masuk dalam daftar rekomendasi seperti UNVR, KLBF, ITMG, HMSP, PWON, ASRI, SMRA, ICBP, JSMR.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam level konsolidasi dengan potensi tekanan minor yang berpeluang terjadi.

“Tingginya aksi jual asing sepanjang 2023 juga turut menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG,” paparnya dalam publikasi riset seperti dilansir Bisnis.

Peluang koreksi wajar IHSG masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian. Hal ini mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend. William memprediksi hari ini IHSG berisiko tertekan dalam rentang 6.889-7.023. Rekomendasi saham pilihannya adalah UNVR, KLBF, ITMG, HMSP, PWON, ASRI, SMRA, ICBP, JSMR.

Sementara itu, IHSG ditutup melemah 0,42 persen ke level 6.933,96 pada perdagangan Selasa (12/9/2023). IHSG ditutup melemah bersama saham ASSA, GOTO, hingga BUMI.

“Bursa saham global bergerak variatif, yang mana pasar cenderung bersikap wait and see menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) pada pekan ini sebagai petunjuk pergerakan suku bunga The Fed,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa.

Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG melemah 29,4 poin dan sempat mencapai level terendah 6.928 sepanjang sesi perdagangan. Adapun level tertinggi IHSG hari ini berada di level 6.976.

Kapitalisasi pasar IHSG berkurang ke Rp10.279 triliun, dari sebelumnya Rp10.302 triliun. Terdapat 245 saham menguat, 286 saham berakhir di zona merah, dan 222 saham stagnan. Saham emiten milik konglomerat TP Rachmat PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) menjadi saham top losers hari ini dengan turun 10,16 persen ke level Rp1.015.

Saham ASSA diperdagangkan pada rentang Rp1.000-Rp1.140 kemarin ini. Saham lain yang menemani ASSA di zona merah adalah saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang turun 1,12 persen ke level Rp88 dan saham milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang turun 3,55 persen ke level Rp136 per saham.

Saham-saham bank KBMI 4 juga kompak melemah sore ini, dengan saham BBNI memimpin pelemahan sebesar 1,59 persen ke level Rp9.300 per saham. Lalu saham BBRI melemah 0,92 persen ke level Rp5.375, saham BMRI turun 0,84 persen ke level Rp5.875, dan saham BBCA turun ke zona merah 0,27 persen menjadi Rp9.100.

Sementara itu, saham berkapitalisasi pasar besar seperti AMMN hari ini kembali menguat setelah melemah pada perdagangan kemarin. Saham AMMN naik 5,45 persen ke level Rp5.800. Penguatan juga terjadi ke saham TLKM yang naik 0,27 persen ke level Rp3.710, BRPT naik 2,13 persen ke level Rp1.200, dan ADRO yang terangkat 0,36 persen ke Rp2.810 per saham.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menuturkan tekanan sentimen eksternal mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Menurut Pilarmas Sekuritas, pelaku pasar atau investor masih bersikap wait and se seiring dengan data inflasi Amerika Serikat yang akan rilis esok hari dan juga keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) pekan ini.

Menurut Pilarmas Sekuritas data inflasi AS, yang akan dirilis Rabu, dapat menentukan ekspektasi suku bunga global. ECB diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 3,75 persen ketika bertemu pada Kamis.

Sementara itu, Tim Riset Phintraco Sekuritas menuturkan terlepas dari faktor teknikal, pergerakan IHSG pada pekan ini dibayangi oleh antisipasi sejumlah data ekonomi penting. Dari eksternal, inflasi AS diperkirakan naik ke 3,6 persen yoy di Agustus 2023 dari 3,2 persen yoy di Juli 2023. Kenaikan inflasi ini kembali memicu spekulasi kenaikan The Fed Rate di FOMC November 2023.

Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi penurunan nilai ekspor dan impor di Agustus 2023 yang diperkirakan lebih dalam dibanding penurunan di Juli 2023.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam level konsolidasi dengan potensi tekanan minor yang berpeluang terjadi.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya