SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan melanjutkan koreksi untuk menguji support di 6.781 pada perdagangan awal pekan, Senin (6/3/2023).

Tim Analis MNC Sekuritas menyebutkan IHSG ditutup terkoreksi 0,64 persen ke 6.813 dan berada di bawah MA60 pada perdagangan Jumat (3/3/2023) lalu. Koreksi dari IHSG pun disertai dengan munculnya volume penjualan.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Diperkirakan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (c) atau wave (y) dari wave [ii], sehingga IHSG akan rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji support di 6.781,” tulis Tim Analis dalam riset harian, dikutip Senin (6/3/2023).

MNC Sekuritas menambahkan apabila IHSG break support tersebut, maka IHSG diperkirakan akan rawan menuju ke 6.712-6.759. “Support IHSG hari ini di level 6.781, 6.767, dan resistance di level 6.923, 6.961,” jelasnya seperti dilansir Bisnis.com.

Saham-saham rekomendasi pilihan MNC Sekuritas untuk hari ini antara lain BUKA, CHEM, INDF, dan MYOR.

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan koreksi terjadi dengan bearish engulfing candle dan breakdown support garis MA50 meski volume rendah.

IHSG diproyeksikan secara teknikal akan melakukan koreksi pada perdagangan hari ini, Senin (6/3/2023) dengan range pergerakan IHSG di kisaran 6.750 hingga 6.900

“Meski berpeluang melakukan technical rebound, namun selama berada dibawah garis MA50, maka berpeluang untuk kembali membuat Lower Low level dan tutup gap di Januari 2023,” katanya dalam riset harian, dikutip Senin (6/23/2023).

Namun, lanjut Wafi, jika berhasil kembali di atas garis MA50, maka IHSG berpeluang untuk kembali menguat dan menguji resistance garis MA100.

Sementara itu, secara rotasi sektor, sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor properti seperti PWON, BSDE, CTRA, dan DMAS. Kemudian sektor industrial seperti ASII, UNTR, IMPC, dan ARNA, serta sektor energi termasuk ADRO, PTBA, PGAS, dan AKRA.

“Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor transporsi [TMAS, SMDR, ASSA, BIRD], basic material [TPIA, MDKA, INKP, INTP], healthcare [KLBF, MIKA, SIDO, HEAL] dan noncyclical [UNVR, HMSP, CPIN, AMRT],” jelas Wafi.

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor infrastruktur (TLKM, TBIG, JSMR, WSKT) dan cyclical (MSIN, ACES, MAPI, SCMA).

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor finansial (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO) dan teknologi (GOTO, EMTK, DCII, BUKA).

“Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala,” Wafi merekomendasikan sejumlah saham yaitu TLKM dengan buy area disekitar 3.860 dengan target jual di 4.040 hingga 4.280.

Cut loss di 3.800. INTP dengan buy area disekitar 11.300 dengan target jual di 11.850 hingga 12.500. Cut loss di 10.875. ACES dengan rekomendasi buy area disekitar 488 dengan target jual di 550 hingga 610. Cut loss di 476. Terakhir, saham DEWI dengan buy area disekitar 266 dengan target jual di 290 hingga 326. Cut loss di 246.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya